Nasional

Paradigma Teknologi Robotika sebagai Peluang

Sen, 9 Maret 2020 | 15:35 WIB

Jakarta, NU Online
Teknologi robotika sebagaimana pada umumnya teknologi lainnya terus mengalami perkembangan di berbagai bidang. Pada mulanya, teknologi ini hanya dipergunakan di pabrik saja. Namun, era saat ini robot ini bahkan sudah memasuki rumah guna membantu pekerjaan rumah tangga.
 
Hal demikian memberikan pandangan bahwa teknologi tersebut justru memberikan ancaman bagi manusia. Pasalnya, beberapa pekerjaan yang biasa dilakukan oleh orang sudah tergantikan oleh robot.
 
Pakar robotika Ahmad Ataka Awwalur Rizqi melihat bahwa hal tersebut tidak sepenuhnya salah. Memang faktanya demikian. Tapi, ia mengajak agar masyarakat juga dapat melihat dari sisi positifnya, yakni adanya peluang bagi manusia untuk lebih terbantu.
 
"Sebenarnya poin penting bahwa pertama kita harus aware (sadar) memang teknologi berkembang dan mengubah banyak hal kehidupan kita. Robotika mengancam pekerjaan itu tidak sepenuhnya salah. Kita juga harus melihat dari sisi positif bukan sebagai ancaman, tapi peluang. Robotika membantu," katanya dalam siaran langsung di kanal Youtube Official Channel PCINU UK pada Ahad (8/3).
 
Artinya, pola pikir yang semula khawatir, takut dan semacamnya harus diubah menjadi sebuah hal yang justru akan memudahkan pekerjaan.
 
"Mindset0nya bukan takut, tapi berpikir robot memudahkan pekerjaan saya," ujar Ketua Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Inggris Raya itu.
 
Meskipun demikian, ia menggarisbawahi bahwa tidak semua pekerjaan manusia dapat digantikan perannya oleh robot. Ataka menjelaskan tiga ciri pekerjaan dapat digantikan oleh robot, yakni rutin yang begitu-begitu saja dan terprediksi.
 
"Tidak semua hal bisa digantikan robot secara efektif. Tapi ada memang, seperti pekerjaan rutin. Itu-itu doang. Sangat bisa diganti robot. Kemudian pekerjaan predictable," katanya.
 
Sebagaimana disebutkan di awal, Ataka mencontohkan bahwa robot saat ini sudah bisa digunakan untuk membantu membersihkan rumah. Bahkan, ia menyebut bahwa robot pembersih ini menjadi robot terlaris di dunia. Ada pula robot yang dimanfaatkan untuk membantu penderita stroke belajar berjalan.
 
Bahkan, Peneliti robotika di Queen Mary University of London ini mengatakan bahwa robot saat ini sudah masuk ke tubuh manusia guna membantu di bidang kedokteran dalam melakukan pembedahan.
 
"Kemudian mulai ada lagi robot merambah di bidang kesehatan. Dulu cuma di pabrik. Tapi sekarang ada robot yang masuk ke tubuh manusia untuk melakukan bedah," pungkas akademisi yang menamatkan doktornya di King’s College London itu.
 
Pewarta: Syakir NF
Editor: Kendi Setiawan