Nasional

PBNU Adakan Pembekalan Program Dai Internasional

Jum, 20 Mei 2016 | 13:02 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj memberikan pembekalan kepada Tim Inti Dai Internasional dan Media (TIDIM) atau Dai Ambassador di Gedung PBNU Lantai 8, Jalan Kramat Raya, Jakarta. TIDIM merupakan program Lembaga Dakwah NU yang bertujuan menyiapkan dai agar siap bertugas di luar negeri. 

Dalam sambutannya, Wakil Sekretaris LDNU, KH Wahfiudin Sakam mengutarakan jika selama 11 hari (19/5-29/5) 20 dai dari berbagai daerah akan digembleng di Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Ia menambahkan, selama pelatihan para dai akan mendapatkan pembelajaran terkait komunikasi, pemanfaatan media sosial, bahasa Inggris, fisik dan mental, membuat presentasi serta psikoterapi. 

"Alhamdulillah untuk bulan ramadhan tahun ini, LDNU akan mengirimkan satu dai ke Amsterdam dan dua dai ke Hongkong. Untuk Australia kami masih menjalin komunikasi," ungkap penanggung jawab program TIDIM itu.

Rencananya selepas Idul Fitri, LDNU akan memperkuat TIDIM dengan kemampuan bahasa Inggris mereka agar lebih siap go International. "Insyaallah selama tiga minggu TIDIM akan intensif belajar bahasa Inggris," ungkap KH Wahfiudin. 

Sementara itu, Wakil Ketua LDNU, KH Maman Imanul Haq mengamini agar dai-dai yang memiliki basis pengetahuan Islam aswaja dan kemampuan komunikasi yang baik dapat diterjunkan ke seluruh dunia. “Sebuah harapan baru bagi Islam Nusantara untuk menjadi ruh bagi perjuangan Islam yang rahmatan lil 'alamin,” terang Anggota DPR RI ini.

Pembekalan juga disampaikan oleh salah satu Ketua PBNU, KH Manan Abdul Ghani. Ia menegaskan bahwa NU terus bergerak dan pergerakan dimulai dari masjid. "Saat ini kita juga sedang menjalankan program penggerak masjid. Kader dai internasional harus mampu mengembangkan dakwah yang bermuara dari masjid," pungkasnya.

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengingatkan jika TIDIM harus memegang amanah dengan baik. Islam yang berkembang di Indonesia terbukti mampu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

"Janganlah kita ragu untuk terus mendakwahkan kebenaran dalam kondisi apapun," tutupnya. (Idan/Fathoni)