Nasional HARLAH KE-96 NU

PBNU Apresiasi Pelaksanaan Istighotsah Serentak di Dalam dan Luar Negeri

Sen, 25 Maret 2019 | 23:15 WIB

PBNU Apresiasi Pelaksanaan Istighotsah Serentak di Dalam dan Luar Negeri

Istighotsah di Madrasah Mazroatul Ulum Paciran, Lamongan (foto: M Faiz Maulana)

Jakarta, NU Online

Ketua PBNU Robikin Emhas mengatakan intruksi yang dikeluarkan PBNU kepada Nahdliyin untuk mengisi harlah ke-96 NU dengan istighotsah kubro dan pembacaan shalawat Asyghil, terlaksana dengan khidmat dan terbilang sukses. 

"Istighotsah kubro berlangsung khidmat dari Sabang sampai Merauke. Tidak hanya itu di negara-negara di mana ada warga NU juga melaksanakannya," kata Robikin di Gedung PBNU Kramat Raya, Jakarta Pusat, Senin (26/3) malam.

Pelaksanaan istighotsah kubro, pembacaan shalawat Asygil dan tahlil melibatkan warga NU baik secara struktural maupun kultural. Bahkan warga di perumahan-perumahan, siswa madrasah dan pesantren, para mahasiswa di kampus-kampus turut menjalankannya. Karena itu, Robikin meyakini jumlah sepuluh juta lebih Nahdliyin yang mengikuti istighotsah ini sesuai harapan. 

Robikin menjelaskan, pelaksanaan istighotsah kubro ini dilakukan selain sebagai bentuk tasyakur atas keberadaan NU juga bermohon kepada Allah karena sebentar lagi bangsa Indonesia melaksanakan pemilihan umum.

"Kita berdoa agar Pemilu berlangsung secara damai, jujur, adil. Memohon agar eksistensi NKRI dikukuhkan, tidak goyah dan bisa melakukan banyak hal sebagaimana cita-cita pendiri bangsa ini untuk mewujudkan kedamaian dunia, mencerdaskan kehidupan bangsa, mewujudkan keadilan sosial," paparnya.

Menurutnya mustahil Indonesia dapat mewujudkan cita-cita tersebut kalau tidak menjadi negara yang kuat. Untuk itu secara ideologis tidak boleh lagi ada pertentangan antarsesama warga bangsa. Kekompakan harus dijaga agar Indonesia mampu memajukan dan membangun ekonomi, pendidikan, dan peradaban dunia.

Dibarengi Ragam Kegiatan

Pelaksanaan istighotsah kubro di beberapa tempat, kata dia, dibarengi dengan kegiatan lain. Seperti di Surabaya, Jawa Timur, Nahdliyin menyertakan tingkepan atau upacara tujuh bulan kehamilan perempuan.

"Di Surabaya seratus orang lebih ibu hamil yang ikut tingkepan," ujarnya.

Berdasarkan catatan NU Online, kegiatan lain yang menyertai pelaksanaan istighotsah kubro juga berlangsung di Soppeng, Sulawesi Selatan. Nahdliyin dan warga serta tokoh Soppeng selain mengisi harlah NU juga memperingati hari jadi ke-758 Kabupaten Soppeng.

(Baca: Harlah NU di Soppeng dan Magetan)
(Baca: NU Ngawi Miliki Masjid Lintang Songo)
(Baca: Kasat Intelkam Polres Bintan Puji Peran Kiai NU)

Di Magetan, Jawa Timur, Nahdliyin menjalankan istighotsah kubro, pembacaan shalawat Asyghil dan tahlil dalam rangkaian Kemah Nusantara. Sementara PCNU Ngawi, menyertakan Selametan Nusantara atas peresmian Masjid Lintang Songo, di Jalan Ir Soekarno-Hatta Ngawi, Ahad (24/3).

Karena Cinta NU

Pelaksanaan istighotsah kubro yang sukses dan khidmat di berbagai tempat, tak lain karena kecintaan warga NU kepada ajaran Aswaja Annahdliyah. Hal itu seperti tergambar dari pelaksanaan istighotsah oleh ranting NU Keras, Jombang, Jawa Timur.

Data yang dimiliki NU Online, Nahdliyin menjalankan istighotsah di Masjid Al-Mahmud yang tak jauh dari kantor desa. Pelaksanaan istighotsah merupakan momentum yang istimewa bagi pengurus ranting dan Nahdliyin karena juga sebagai wujud silaturahim antara pengurus dan warga.

"Alhamdulillah, hari ini kita berkumpul, menyatu di bawah bendera hijau, satu wadah dalam naungan Ahlussunnah wal Jamaah," ujar Kiai Hamdi Sholih, ketua Ranting NU Keras dengan raut wajah berbinar.

Seperti juga di berbagai tempat lainnya, kecintaan Nahdliyin Ranting Keras terhadap jamiyah NU mengakar sejak nenek moyang. Bermacam-macam kegiatan yang diselenggarakan oleh pengurus ranting disambut warga dengan gembira.

"Semoga negara kita, Indonesia selalu damai, aman dalam limpahan rahmat Allah Swt, adem, ayem tentrem," ujar Kiai Sutarwan, rais syuriyah NU setempat. Ratusan jamaah yang hadir, mengamini harapan kiai kharismatik tersebut.

Takmir Masjid Al-Mahmud menyampaikan terima kasih kepada pengurus ranting dan warga yang hadir. Ia mengatakan baru pertama kali inilah Masjid Al-Mahmud menjadi tempat pelaksanaan Harlah NU. "Kami mengucapkan Selamat Hari Lahir NU ke-96," ujar Takmir.

Di ranting NU Keras ini, usai istighotsah kubro, para pengurus tak langsung pulang, melainkan berkonsolidasi. Mereka bermaksud menguatkan kepengurusan ranting dengan pencanangan program-program unggulan mulai keagamaan, ekonomi, dan sosial. (Kendi Setiawan)