Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj memuji para penghafal al-Qur'an sebagai orang-orang spesial yang serius menekuni pengetahuan. Meskipun, dari sudut materi menghafal Kitab Suci dinilai kurang menjanjikan profesi.<>
"Pengalaman saya, setiap bekerjasama dengan pihak tertentu yang berkenaan dengan penghafal al-Qur'an selalu susah. Mungkin mereka mikir, Qur'an kok dihafal, buat apa coba," katanya pada sebuah forum di Jakarta, Rabu (16/1) malam.
Jika tujuannya mengejar profesi, sambung Kang Said, niscaya santri sudah lama meninggalkan aktivitas tersebut. Namun kenyataannya, proses penghafalan al-Qur'an tetap berlangsung hingga sekarang. "Kenapa? Karena di pesantren ada cinta ilmu," tegasnya.
Menurut Kang Said, kecintaan terhadap ilmu di pesantren sanggup melahirkan tokoh-tokoh hebat, seperti KH Abdul Wahid Hasyim. Di tengah keterbatasan pendidikan formal, ia mampu menguasai sejumlah wawasan secara otodidak.
Alumni Pesantren Lirboyo Kediri ini juga menjelaskan, selain cinta terhadap pengetahuan, pesantren juga memelihara nilai-nilai kesederhanaan, kemandirian, persaudaraan, dan akhlak.
"Makanya pada Muktamar di Makasar lalu saya mengajak untuk al-audah ilal ma'had (kembali ke pesantren)," ujar Kang Said.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Penulis   : Mahbib Khoiron
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Workshop Jalantara Berhasil Preservasi Naskah Kuno KH Raden Asnawi Kudus
3
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
4
Rapimnas FKDT Tegaskan Komitmen Perkuat Kaderisasi dan Tolak Full Day School
5
Ketum FKDT: Ustadz Madrasah Diniyah Garda Terdepan Pendidikan Islam, Layak Diakui Negara
6
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
Terkini
Lihat Semua