Nasional HARLAH KE-89 NU

PBNU Gelar Tahlil dan Potong Tumpeng

Rab, 6 Juni 2012 | 22:56 WIB

Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memperingati hari lahir (Harlah) ke-89 NU dengan mengadakan acara pembacaan doa, dzikir dan tahlil serta potong tumpeng. Kegiatan diselenggarakan di aula lantai 8 Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya No. 164, Jakarta Pusat, Rabu (6/6) malam yang dihadiri para pengurus harian PBNU dan pengurus lembaga, lajnah dan badan otonom NU serta tamu undangan.<>

Angka 89 adalah usia NU menurut perhitungan kalender Hijriah, 16 Rajab 1344-1433 H. Dalam peringatan harlah tahun ini, PBNU mengangkat tema “Kembali ke Khittah Indonesia 1945, Meningkatkan Khidmat NU, Menuju Indonesia yang Berdaulat, Adil, dan Makmur”.

Dzikir dan tahlil dipimpin oleh KH Na’im Khofifi yang didahului dengan pembacaan surat al-Fatihah yang dihadiahkan oleh para mu’assis (pendiri) NU serta para ulama yang telah berjasa mengembangkan NU. 

Seremoni harlah diteruskan dengan sambutan panitia acara, tausiyah Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, sambutan kedubes Arab Saudi, dan dialog terbuka yang diikuti juga oleh Menakertrans Muhaimin Iskandar dan Menteri PDT Helmi Faishal Zaini, dan ratusan warga NU yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya.

Sejumlah pertanyaan dan masukan untuk PBNU mengemuka. Pertanyaan dan harapan ditanggapi jajaran PBNU dengan hangat. Meskipun hangat, mereka mengemas bahasa dengan lentur. Humor khas NU, sempat terlontar menyelangi rangkaian perbincangan.

“Acara ini kita adakan agak sederhana mengingat banyak pertimbangan. Walaupun demikian, tidak mengurangi khidmat acara,” ungkap KH Asad Said Ali, wakil ketua umum PBNU yang mewakili panitia acara harlah ke-89 NU.

“Di berbagai daerah, Harlah ke-89 NU diperingati cukup meriah. Peringatan harlah di pusat tidak kita adakan besar-besaran karena terkait dengan banyak hal, termasuk sosial politik. Maka di PBNU kita adakan sederhana, kita konsentrasikan pada kegiatan lain,” tambahnya.

Sebelum ditutup, doa dibaca sekali lagi untuk mengenang para pendiri NU. Peringatan harlah ke-89 NU ditutup dengan pemotongan tumpeng. Ketua Umum PBNU Kang Said, memberikan potongan tumpengnya kepada sejumlah tamu yang hadir, warga NU yang sudah sepuh, dan sejumlah mentri. 

Lepas pemotongan tumpeng, para hadirin menyantap hidangan yang disediakan panitia. Mereka membuat kelompok. Setiap kelompok yang berjumlah 4 orang, menghadapi talam yang berisi nasi kebuli dan sejumlah lauk-pauk yang tersedia.


Redaktur: A. Khoirul Anam
Penulis    : Alhafiz Kurniawan