Nasional KONGRES IPNU-IPPNU

PBNU Harapkan IPNU-IPPNU Isi Kekosogan Dakwah Sekolah

Sab, 1 Desember 2012 | 10:04 WIB

Palembang, NU Online
Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H As’ad Said Ali menilai, banyak lembaga pendidikan saat ini mengalami kekosongan dakwah. Ia berharap, Ikatan Pelajar NU (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU) menjadi solusi bagi persoalan ini.<>

“Kekosongan dakwah di kampus dan di sekolah-sekolah harus diisi,” ujarnya dalam taushiyah pembukaan Kongres XVII IPNU dan Kongres XVI IPPNU di Asrama Haji Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (1/12).

As’ad menjelaskan, sesuai prinsip Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) karakter pendidikan yang dibangun mesti bertumpu pada nilai-nilai tasamuh (toleransi), tawazun (seimbang), i’tidal (tegak lurus) dan tawassuth (moderat).

“Aswaja adalah perwujudan dari Islam rahmatan lil ‘alamin. Islam yang lembut, bukan Islam yang bengis. Islam yang bermanfaat bagi semua,” tuturnya.

Menurut dia, hal ini relevan di tengah himpitan dua kutub ideologi yang terus merongrong jati diri republik ini, yaitu sekularisme dan ekstremisme beragama. NU dipandang sanggup menjadi solusi bagi keutuhan NKRI.

As’ad berpendapat, IPNU dan IPPNU termasuk organisasi yang khas karena memiliki basis pelajar tak hanya di madrasah dan pesantren, tapi juga di sekolah umum. Badan otonom NU ini perlu memperhatikan cara-cara berdakwah yang sesuai dengan selera anak muda saat ini.

Sebelumnya, Ketua Umum Pimpinan Pusat IPNU Ahmad Syauqi menyatakan, basis pelajar menjadikan IPNU sebagai tahapan terpenting proses kaderisasi NU. IPNU bukan semata organisasi massa, melain juga organisasi yang fokus berjuang di dunia pendidikan.

Ketua Umum Pimpinan Pusat IPPNU Margaret Aliyatul Maimunah menegaskan tentang pentingnya kembali pada basis pelajar dan santri sebagaimana ditegaskan dalam Kongres ke-13 di Surabaya. Garis perjuangan IPPNU antara lain adalah mengatasi berbagai persoalan pelajar, seperti kekerasan dan narkoba.



Redaktur: A. Khoirul Anam
Penulis   : Mahbib Khoiron