Nasional

PBNU Jelaskan Agenda Tindak Lanjut Muktamar Pemikiran NU 2023

Sen, 4 Desember 2023 | 06:05 WIB

PBNU Jelaskan Agenda Tindak Lanjut Muktamar Pemikiran NU 2023

Pembacaan hasil Muktamar Pemikiran NU 2023, Ahad (3/12/2023) di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta. (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online 

Muktamar Pemikiran Nahdlatul Ulama (NU) 2023 yang mengangkat tema “Imagining the Future Society” menghasilkan 11 poin yang menjadi panduan dan arah untuk membentuk masyarakat masa depan. 


Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ulil Abshar Abdalla atau Gus Ulil mengungkapkan, usai dihelatnya agenda ini, pihaknya akan melakukan tindak lanjut guna mendapat target capaian yang diharapkan. 


Gus Ulil menegaskan bahwa salah satu agenda utamanya adalah menggalakkan dan mengarusutamakan tema mengenai konsep masyarakat masa depan kepada publik, khususnya warga NU. Untuk mencapai hal ini, Gus Ulil menyebut akan ada rencana untuk melakukan riset mendalam mengenai tema tersebut dan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, baik dalam negeri maupun luar negeri.


Dalam upaya membangun kerja sama, Gus Ulil menyatakan bahwa NU akan bekerja sama dalam bidang riset, kerja-kerja akademis, dan program dengan pihak yang memiliki kesamaan pandangan.


“Kami tahu bahwa pihak yang prihatin dengan runtuhnya masyarakat sebagai lembaga yang menjadi dasar hidup bersama umat manusia itu sekarang juga dimiliki oleh banyak kelompok baik dalam Islam maupun luar Islam,” kata Gus Ulil dalam konferensi pers Muktamar Pemikiran NU 2023 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Ahad (3/12/2023).


Sementara itu, Gus Ulil juga mengungkapkan target capaian dari rencana realisasi hasil keputusan Muktamar Pemikiran NU 2023. Target utamanya, kata dia, adalah membentuk masyarakat yang responsif sekaligus tangguh dengan tantangan perkembangan teknologi. 


“Salah satu ancaman terbesar yang kita hadapi saat ini adalah ancaman atau tantangan dari arah perkembangan teknologi digital,” terang dia.


Menanggapi ancaman pesatnya dunia digital tersebut, Gus Ulil menyatakan kecemasannya terhadap perilaku manusia modern, khususnya di kalangan anak-anak, remaja, dan generasi Z. Penggunaan media sosial dan gawai yang kurang bijaksana dianggap sebagai penyebab munculnya berbagai penyakit atau gejala kesehatan mental.


“Kami punya rencana atau plan atau desain untuk bagaimana menanggapi hal ini di masa depan,” tuturnya. 


Sementara itu, Anggota Steering Committee (SC) Muktamar Pemikiran NU 2023 Ahmad Suaedy menyampaikan bahwa dalam rangka menanggapi tantangan tersebut, NU memiliki rencana atau desain masa depan untuk menumbuhkan masyarakat yang kreatif, responsif, dan inovatif. 


Suaedy juga menambahkan, NU mendorong tumbuhnya pemikiran inovatif, responsif, dan kritis di kalangan masyarakat. Tidak hanya menjadi masyarakat yang menentang fenomena baru, tetapi juga kritis terhadapnya, berdasarkan nilai-nilai yang diyakini dan yang ditemukan seiring berkembangnya zaman. 


“Itu lah target kami, kalau masyarakat sudah mendiskusikan masalah ini artinya salah satu targetnya sudah tercapai karena tidak harus berbentuk suatu ideologi utuh lalu bersama-sama bertindak, tapi tumbuhnya pemikiran inovatif responsif dan kritis,” tutupnya.