Nasional PRA MUKTAMAR KE-33 NU

PBNU: Kedaulatan Bangsa Tergadaikan oleh Kepentingan Praktis Ekonomi

Ahad, 17 Mei 2015 | 08:30 WIB

Medan, NU Online
Tema Pra Muktamar NU di Medan kali ini terkait kedaulatan dan pemerataan ekonomi. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menilai Indonesia terbawa sebuah keadaan, dimana kedaluatan bangsa tergadaikan oleh kepentingan-kepentingan praktis ekonomi.<> 

Demikian disampaikan Ketua PBNU yang juga Ketua SC Muktamar ke-33 NU KH Slamet Effendi Yusuf dalam pembukaan Pra-Muktamar NU di Pesantren al-Kautsar al-Akbar, Medan, Sumatera Utara, Ahad (17/5) siang.

“Terkait pemerataan, persoalan ini seharusnya dibawa kepada masyarakat yang lebih besar, para mustadh’afin, fakir dan miskin. 80 persen kekuatan ekonomi ada pada 20 persen masyarakat Indonesia, 20 persen pun yang hanya menguasai perekonomian hanya 8 persen saja. Persoalan pemerataan adalah masalah yang serius karena sebagian besar warga NU adalah berada pada garis kemiskinan,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Pra-Muktamar Medan, H Adlin Dalimunthe menjelaskan bahwa peserta dalam kegiatan ini mencapai lebih kurang 2500. Terdiri dari pengurus cabang dan wilayah ditambah lembaga, lajnah, dan banom NU dari 5 Provinsi, yakni Aceh, Riau, Kepri, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara sendiri.

“Melihat antusiasme warga NU di Medan, kami pun siap jika ditunjuk sebagai tuan rumah untuk Muktamar 5 tahun mendatang,” ujarnya. 

Pada acara pembukaan ini, hadir KH A Mustofa Bisri (Rais Aam PBNU), KH Said Aqil Siroj (Ketua Umum PBNU) beserta jajaran pengurus PBNU lain, KH Sholahuddin Wahid (Pengasuh Pesantren Tebuireng), Gatot Pujo Nugroho (Gubernur Sumatera Utara), Kapolda Sumut, Pangdam Sumut, H Ashari Tambunan (Bupati Deliserdang), dan lain-lain. 

Dalam acara ini juga dilakukan peresmian Universitas Nahdlatul Ulama Sumatera Utara (UNUSU) serta pengenaan kain ulos kepada jajaran pengurus PBNU, serta para tamu lain. Tradisi pemakaian kain khas Medan dilakukan oleh warga Medan kepada tamu-tamu sebagai tanda persaudaraan yang kuat. (Fathoni)