Nasional

PBNU Terima Wakaf Tanah 2.000 Meter di Sumbar

Sel, 25 Juni 2013 | 06:03 WIB

Jakarta, NU Online
Dewan Pengurus Cabang Partai Kebangkitan Bangsa Tanah Datar, Sumatera Barat, mewakafkan tanah seluas 2.000 meter persegi untuk PBNU. <>

"PKB itu sarana politiknya warga NU. Kalau di Sumbar itu tarbiyah atau kami sebutnya orang surau, jadi kami serahkanlah ke NU," tutur Ketua DPC PKB Tanah Datar, Sumatera Barat, Tarmidzi Anas selepas menyerahkan berkas pewakafan di Kantor PBNU di Jl Kramat Raya 164 Jakarta Pusat, Senin (24/6/2013). 

Sekjen PBNU H Marsudi Syuhud yang langsung menerima berkas-berkas tanah pun menyambut positif. Selepas penyerahan berkas pewakafan tanah dalam bentuk surat bermaterai dan ditandatangani camat, kepala kaum adat, wali nagari (lurah) serta pimpinan PCNU setempat, Tarmidzi akan langsung mengurus kelengkapan pemberkasan dengan lembaga wakaf NU, Selasa (25/6/2013). 

Asal usul tanah wakaf tadi cukup unik. Lantaran menjadi tanah warisan leluhur suku dari Minangkabau, Chaniago. 

"Kami sebut itu adalah Tanah Pusako. Tanah yang terkenal dari datuk atau leluhur dan kami serahkan ke NU sebagai ormas terbesar di Indonesia karena kami tahu bahwa petinggi NU dan petinggi PKB itu orang pondok, kita ingin duplikasikan itu di daerah kami," papar Tarmidzi.

Nantinya, dia berharap di atas tanah wakaf yang terletak di Padang Gantiang dibangun sebuah pesantren berbasis Aswaja. Lokasinya yang berada 22 kilometer di pusat kota Tanah Datar, Batu Sangkar ditaksir sangat strategis di Sumatera Barat mengingat daerah sekitarnya sudah dibuatkan akses jalan Solok-Pekanbaru sejak 2002.

Tarmidzi berharap, kehadiran pesantren tadi sebagai wadah pengkaderan dari sisi ulama yang sesuai dengan filosofi orang Tanah Datar. "Adat basandi sara, sara basandi kitabullah. Adat itu fondasinya hukum agama, dan hukum agama itu ya kitabullah, Alquran," ungkapnya.

Redaktur: Mukafi Niam