Nasional

PCINU Jerman Gelar Webinar, Bedah Kiat Kerja Sambil Kuliah di Negeri Panzer

Sen, 25 Maret 2024 | 13:15 WIB

PCINU Jerman Gelar Webinar, Bedah Kiat Kerja Sambil Kuliah di Negeri Panzer

Webinar PCINU Jerman yang membahas kiat-kiat kuliah sambil kerja di Jerman. (Foto: tangkapan layar zoom)

Jakarta, NU Online

Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Jerman menggelar webinar Santri Goes to Germany. Forum ini membahas kiat-kiat menempuh pendidikan di negara berjuluk Negeri Panzer itu melalui program Ausbildung.


Forum tersebut menghadirkan sejumlah pembicara, salah satunya Muhammad Khoirudin yang kini berkarier di Quality Department Chanty GmbH, Jerman. 


Khoirudin berbagi pengalamannya tentang peluang Ausbildung di Jerman. Ia menjelaskan, bertolak ke Jerman tidak hanya untuk menimba ilmu tetapi juga bisa sekaligus memperoleh pengalaman kerja.


“Untuk ke Jerman tidak hanya untuk selalu kuliah, tapi ada juga yang namanya Ausbildung yaitu belajar sambil bekerja. Dua kombinasi dari kuliah dan bekerja,” terangnya dalam webinar yang diselenggarakan PCINU Jerman, Ahad (24/3/2024) malam.

 
Ia menjelaskan, Ausbildung merupakan program pendidikan dan pelatihan yang bertujuan untuk membekali peserta dengan pengetahuan teoritis dan praktis khusus agar dapat mengejar profesi tertentu. Jerman menawarkan 320 profesi yang diakui dan Ausbildung memberikan kesempatan bagi individu untuk belajar sambil bekerja.


Ada tiga jenis Ausbildung di Jerman, yaitu Duale Ausbildung, Schulische Ausbildung, dan Duales Studium


Duale Ausbildung, yang paling populer, memberikan pelatihan teori di sekolah dan praktik di perusahaan secara bergantian. 


Sementara Schulische Ausbildung menawarkan pelatihan teori dan praktik secara eksklusif di sekolah.


“Kenapa Ausbildung menjadi kesempatan yang bisa dimanfaatkan? Di Jerman ini membutuhkan tenaga kerja profesional. Ini bisa dilihat sebagai kesempatan yang ingin bersungguh-sungguh belajar dan meraih cita-cita ke Jerman. Kesempatan dengan kesiapan bisa menjadi kesuksesan,” papar alumni Pondok Pesantren Futuhiyyah Mranggen, Demak, Jawa Tengah itu.


Lebih lanjut ia menjelaskan, Ausbildung ini memiliki durasi bervariasi yakni antara 2 hingga 3,5 tahun. Peserta dapat mendapatkan gaji mulai 650 hingga 1000 euro per bulan untuk Duale Ausbildung. Sementara untuk Duales Studium, rata-rata gaji di atas 1000 euro per bulan.


Khoirudin juga menjelaskan bahwa biaya untuk Duale Ausbildung biasanya ditanggung oleh perusahaan tempat peserta bekerja. Sementara untuk Schulische dan Duales Studium, peserta harus menyiapkan biaya sendiri.

 
“Syarat minimal akademik, Duale Ausbildung bebas minimal SMA/S1, untuk Schulische Ausbildung minimal mittlere reife atau setara SMA, dan Duales studium minimal fachhochschulreife atau SMA,” jabarnya.

 

“Untuk cara melamarnya, Duale Ausbildung disampaikan langsung ke sekolah, untuk Schulische Ausbildung disampaikan ke sekolah, dan untuk Duales Studium disampaikan ke perusahaan dan kampus,” imbuhnya.


Adapun kelebihan masing-masing jenis Ausbildung tersebut yakni, Duale Ausbildung banyak praktik, gaji pelatihan, dan gelar profesi yang diakui. Schulische Ausbildung mendapatkan banyak teori. Sementara Duales Studium mendapatkan gaji lebih serta mendapatkan dua gelar sekaligus yakni S1 dan profesi, dan banyak praktik.


Meskipun Ausbildung menawarkan banyak peluang, tetapi ada juga beberapa kekurangan, seperti waktu yang terbatas untuk pendalaman teori dan persyaratan yang ketat untuk Duales Studium.
 

Duale Ausbildung sedikit waktu waktu untuk pendalaman teori, perbedaan gaji setelah lulus cukup tinggi. Untuk Schulische Ausbildung kebanyakan tidak mendapat gaji, gelar ada yang tidak diakui, dan sedikit praktik. Duales Studium kekurangannya persyaratan sangat ketat, padat agenda, aturan bisa berbeda-beda,” tuturnya.


Namun demikian, Ausbildung di Jerman tetap menjadi pilihan menarik bagi individu yang ingin memperoleh pendidikan dan pengalaman kerja yang berkualitas.