Nasional

Peduli Gempa Aceh, PWNU DKI Berikan 150 Paket Perlengkapan Sekolah

NU Online  ·  Jumat, 16 Desember 2016 | 07:00 WIB

Banda Aceh, NU Online
Sebagai bentuk kepedulian atas peristiwa gempa bumi di Aceh, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta memberikan sejumlah bantuan untuk korban.

“Kami turut berduka atas cobaan yang menimpa saudara-saudara kami di Aceh. PWNU DKI Jakarta telah menginstruksikan warga NU agar melaksanakan sholat ghaib, juga mengadakan doa bersama untuk para almarhumin. Dan bagi kerabat yang ditinggalkan agar senantiasa sabar dan tabah menerima kejadian ini,” ungkap Wakil Ketua PWNU DKI Jakarta, KH Munahar Mukhtar, Kamis (15/12).

Selain itu, PWNU DKI juga memberikan bantuan 150 paket perlengkapan sekolah untuk para santri. Penyerahan bantuan perlengkapan sekolah disampaikan oleh Koordinator Pos PWNU DKI Jakarta Peduli, M Wahib.

“Donasi ini adalah amanat warga NU DKI sebagai kepedulian sesama umat,”  kata Wahib yang juga Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim NU (LPBI NU) DKI Jakarta.

Wahib menambahkan bantuan tersebut bukanlah bantuan yang terakhir, karena pihaknya akan terus menggalang donasi agar dapat membantu utamanya pendampingan pasca gempa.

Ketua PCNU Pidie Jaya, Tengku Marzuki M Ali, menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga atas doa dan bantuan dari PWNU DKI Jakarta.

“Ini adalah bentuk solidaritas umat dan saudara. Bantuan akan kami bagikan kepada para santri dan siswa di beberapa dayah (pesantren/sekolah) yang ada di Pidie Jaya,” ungkap Marzuki. 

Hingga Kamis (15/12) kemarin, gempa 6,5 SR yang melanda Pidie Jaya 7 Desember 2016, mengakibatkan 103 korban meninggal dunia, yaitu 96 orang di Pidie Jaya, 2 orang di Pidie, dan 5 orang di Bireuen. 

Tujuh korban belum dapat diidentifikasi karena korban bukan warga lokal yang berkunjung ke Pidie Jaya saat kejadian gempa dan tertimbun bangunan roboh. 

Korban luka sebanyak 700 orang, yaitu 168 luka berat dan 532 luka ringan. Sebanyak 40 pasien masih dirawat. Data rumah rusak sementara adalah 16.238 unit, yaitu 2.536 rusak berat, 2.473 rusak sedang, dan 11.329 rusak ringan.

Sementara itu jumlah pengungsi menjadi 85.161 orang, dengan rincian di Pidie Jaya 82.122 orang, Pidie 1.295 orang, dan Bireuen 1.324 orang. Semua pengungsi di Bireuen menumpang pada kerabat mereka. 

Sebagian besar pengungsi membangun tenda atau barak di sekitar lingkungan rumah. Secara umum penyaluran logistik mencukupi. Kebutuhan yang diperlukan saat ini di antaranya adalah perlengkapan sekolah, karena banyak yang rusak dan hilang. (Kendi Setiawan/Fathoni)