Nasional

Pelajar NU Harus Berpikir Maju dengan Berlandaskan Pancasila

NU Online  ·  Ahad, 24 Maret 2019 | 11:30 WIB

Pelajar NU Harus Berpikir Maju dengan Berlandaskan Pancasila

Raker PP IPNU-IPPNU

Jakarta, NU Online
Kecepatan perkembangan zaman sudah tak lagi terbendung. Peristiwa dan perubahan sosial terjadi begitu cepat. Hal ini harus diimbangi dengan kemajuan pikiran kaum muda sebagai generasi penerus.

“Anak muda harus berpikir maju seiring berkembangnya zaman,” kata Aster Kasdam Jaya Kol Inf Jacky Aristanto saat menjadi narasumber pada Rapat Kerja Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta, Sabtu (23/3) malam.

Kemajuan berpikir itu tidak untuk meninggalkan warisan berharga para pendiri bangsa ini, yakni Pancasila dan kehidupan yang toleran. Jacky melihat hari ini nilai-nilai Pancasila semakin menurun. “Masyarakat apatis menerima Pancasila,” ujarnya.

Apatisme itu diperparah dengan merajalelanya korupsi dan menurunnya toleransi di negeri Zamrud Khatulistiwa ini. Pria yang baru pulang dari perbatasan Indonesia-Malaysia itu meminta agar para pelajar NU mampu mengatasi persoalan tersebut.

“Pelajar NU-lah yang akan meneruskan tongkat estafet. Maka dari itu saya berharap kalian bisa menyelesaikan persoalan itu,” ucapnya.

Hal itu, menurutnya, bisa dimulai dengan menguatkan kepribadian, nilai keimanan, integritas, dan menambah wawasan seluas mungkin untuk memperlebar pandangan terhadap suatu persoalan.

Di samping itu, persoalan lain yang muncul dan mengganggu NKRI ini adalah maraknya terorisme dan radikalisme, narkoba, proxy war melalui media sosial, dan ancaman global. Jacky khawatir persoalan tersebut memecah belah bangsa.

Karenanya, Jacky betul-betul berharap para pelajar NU sebagai penerus bangsa yang mengandalkan moderatismenya itu dapat bersatu menyelesaikan problem tersebut.

Ia menyampaikan bahwa hal tersebut bisa diatasi dengan memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila, kemampuan bersaing dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, dan kreatifitas serta kemandiriian.

“Mewujudkan kader NU yang mandiri dan kreatif,” pungkasnya. (Syakir NF/Muhammad Faizin)