Nasional

Peletakan Batu Pertama Tandai Perluasan dan Peningkatan Gedung PBNU

Jum, 31 Januari 2020 | 13:09 WIB

Peletakan Batu Pertama Tandai Perluasan dan Peningkatan Gedung PBNU

Keterangan foto: Rais 'Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Ketua Umum PBNU dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju saat meresmian peletakan batu pertama perluasan Gedung PBNU di Jakarta Pusat, Jumat (31/1). (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online
Peletakan batu pertama atau ground breaking untuk perluasan Gedung PBNU yang berlokasi di Jalam Kramat Raya, Jakarta Pusat telah diresmikan pada Jumat (31/1). Peletakan batu pertama dilakukan secara simbolis dengan mengangkat sekop oleh Rais 'Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Katib 'Aam PBNU KH Yahya Cholil Tsaquf, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju.

Perluasan gedung ini disebut sangat dibutuhkan karena gedung PBNU dengan 8 lantai yang ada dinilai tidak lagi mampu memenuhi untuk kegiatan-kegiatan NU. Rencana perluasan ini mencakup pembangunan gedung berlantai 9, yang salah satunya berisi auditorium dan ruangan untuk membangun ekosistem digital.

"Fungsi pelayanan, terutama kita ingin melakukan suatu ekosistem digital. Insya Allah akhir tahun (2020) sudah selesai," kata Sekjen PBNU H Helmy Faishal Zaini.

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menyatakan bahwa perluasan gedung PBNU bukan hanya menancapkan monumen fisik bangunan, tetapi juga sebagai tonggak sejarah pencapaian target yang hendak diraih untuk turut mewarnai dan menggerakkan tatanan dunia yang lebih baik.

"Dengan tetap memegang teguh prinsip al-muhafazhatu alal qadimis shalih wal akhdzu bil jadidil ashlah, pembangunan Gedung PBNU ini tetap akan memelihara dan melestarikan karya monumental Gedung PBNU yang dibangun KH Abdurrahman Wahid sembari menambahkan keluasan, fungsi, dan manfaat bagi kebaikan organisasi dan nahdliyin, serta bervisi untuk menjangkau masa depan yang lebih baik," terangnya.

Oleh karena itu, ia berharap dengan memperluas gedung ini mampu memberi nilai tambah dan nilai tawar organisasi dengan portofolio yang lebih baik serta memiliki daya saing di tengah percaturan global.
 

Pewarta: Husni Sahal
Editor: Alhafiz Kurniawan