Nasional

Pemerintah Diminta Fokus Kesejahteraan Masyarakat di Tengah Pandemi Corona

Jum, 3 April 2020 | 10:30 WIB

Pemerintah Diminta Fokus Kesejahteraan Masyarakat di Tengah Pandemi Corona

Ilustrasi virus corona. (Foto: via MSN)

Jakarta, NU Online
Aktivis NU Yogyakarta Hifdzil Alim meminta kepada pemerintah pusat maupun daerah untuk tatap fokus menangani kesejahteraan masyarakat terutama kalangan menengah ke bawah. Menurutnya, harus segera dilakukan kerja nyata oleh pemerintah agar masyarakat bisa terselamatkan.

Ia menambahkan, kondisi wabah Covid-19 yang menyerang hampir ke seluruh wilayah Indonesia sangat berdampak buruk terhadap perekonomian warga terutama yang tergolong masyarakat arus bawah. Karena itu tidak ada alasan lain selain fokus menjamin kesejahteraan masyarakat tersebut.

“Pemerintah lebih harus memfokuskan jaminan kesejahteraan bagi masyarakat menengah ke bawah,” kata Hifdzil Alim kepada NU Online, Jumat (3/4).

Presiden Joko Widodo, lanjutnya, sudah menerbitkan sejumlah aturan tentang pencegahan virus corona termasuk kucuran dana yang mencapai 400 triliun lebih. Rencana pemerintah itu diharapkan dapat diawasi dengan maksimal agar bantuannya tepat sasaran.

“Eksekusinya perlu dilakukan pengawasan misalnya soal menggratiskan tarif dasar listrik selama tiga bulan untuk pelanggan listrik bersubdisi 450 VA sampai 900 VA,” tuturnya.

Kemudian, terkait Bantuan Langsung Tunai (BLT) harus ada koordinasi yang baik antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Hal itu dilakukan semata agar tidak menemui kendala yang menghambat pendistribusiannya.

Koordinasi antara pemangku kebijakan di daerah dan pusat, ucapnya, sangat penting untuk mengawal seluruh penyaluran bantuan, sehingga masyarakat yang tergolong kurang mampu tidak terlalu terdampak Covid-19.

Seperti kita ketahui, pemerintah menggelontorkan beragam bantuan sosial bagi masyarakat untuk menghadapi masa sulit akibat pandemi virus corona. Bantuan antara lain diberikan dalam bentuk bantuan tunai melalui peningkatan program keluarga harapan dan kartu prakerja yang akan dicairkan bulan ini.

Pemerintah juga menaikkan jumlah penerima Kartu Sembako dari 12,5 juta menjadi 20 juta. Nilainya pun dinaikkan 30 persen dari Rp150.000 menjadi Rp200.000.

Kemudian, bantuan lain adalah menggratiskan tarif listrik bagi 24 juta pelanggan golongan 450 VA dan diskon tarif sebesar 50 persen untuk 7 juta pelanggan golongan 900 VA. Kebijakan ini bakal berlaku selama tiga bulan ke depan.

Terakhir, pemerintah mencadangkan Rp25 triliun untuk pemenuhan kebutuhan pokok. Anggaran tersebut juga akan digunakan untuk operasi pasar dan logistik. Dan anggaran kesehatan sebesar Rp75 triliun disiapkan untuk membiayai penanganan virus corona.

Pewarta: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Fathoni Ahmad