Bekasi, NU Online
Dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bekasi KH Zamakhsyari Abdul Majid mencoba untuk meneladani akhlak nabi, terutama kepribadian nabi sebagai pemimpin.
"Nabi itu dalam berkeluarga, bermasyarakat, bernegara, selalu mengedepankan kejujuran, kebenaran, dan keadilan. Beliau menjadi teladan karena mampu bertanggung jawab terhadap tugas-tugas keorganisasian dengan penataan dan manajemen yang baik," katanya kepada NU Online, Selasa (20/11).
Nabi Muhammad itu, lanjut Kiai Zamakhsyari, selalu berucap dengan tutur kata yang baik. Tindakannya pun proporsional. Sehingga mampu memberi kesejukan bagi setiap orang yang ada di sekelilingnya. "Beliau mampu membuat suasana menjadi kondusif serta tenang dalam menghadapi berbagai tantangan," lanjutnya.
Kiai Zamakhsyari menambahkan bahwa kepemimpinan Rasulullah adalah kepemimpinan yang harus dicontoh bagi semua pemimpin di dunia ini.
"Karena gaya kepemimpinan nabi itu memenuhi nilai-nilai manajemen dan leadership yang berintegritas. Didasar dengan integrity, accountability, transparansi, dan kompetensi. Atau yang disebut dengan shiddiq, amanah, tabligh, dan fathanah," pungkasnya.Â
Ketua PC IPNU Kota Bekasi, Adi Prastyo, kepada NU Online mengatakan, salah satu hal yang harus diteladani dari sosok Nabi Muhammad yang lahir pada 12 Rabiul Awwal adalah akhlaknya. "Nabi Muhammad itu penyayang kepada semua umat manusia. Bahkan kepada yang bukan umat Islam sekalipun," kata Selasa (20/11).
Selain itu lanjutnya, Rasulullah memiliki sifat jujur. Dewasa ini, kejujuran merupakan sesuatu yang sulit diteladani bagi kaum muda milenial. "Kemudian tawadlu. Rendah hati. Artinya tidak mudah memamerkan apa yang kita miliki," lanjut pria yang akrab disapa Tyo ini.
Dikatakan Tyo, bahwa hari ini terbukti tawadlu itu sudah sangat sulit ditemukan, terutama di kalangan pemuda. Bahwa telah banyak anak-anak muda yang baru sekadar mengenal bungkus agama, tapi merasa lebih pintar nabi."Semoga kita bisa meniru gaya kepemimpinan dan akhlak nabi," pungkasnya. (Aru Elgete/Muiz)