Nasional RISET DIKTIS

Penerapan Entrepreneurship di STIT Makhdum Ibrahim Tuban

Ahad, 17 November 2019 | 21:00 WIB

Penerapan Entrepreneurship di STIT Makhdum Ibrahim Tuban

Kampus STIT Makdum Ibrahim Tuban (pigtagram.com)

Salah satu penelitian yang dilakukan berkat dukungan bantuan dari Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Dit PTKI) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) Kementerian Agama RI tahun anggaran 2018 berjudul Pendidikan Entrepreneurship Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (Studi Kasus STIT Makhdum Ibrahim Tuban).
 
Penelitian dilakukan oleh Siti Nurjanah, Dosen di STIT Makhdum Ibrahim menemukan adanya konsep pendidikan entrepreneurship di STIT Makhdum Ibrahim yang termasuk salah satu PTKI Swasta.
 
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keadaan di mana negara Indonesia masih terdiri banyak pengangguran lulusan perguruan tinggi. Pengangguran dalam penelitian ini adalah mereka yang tak punya pekerjaan dan mencari pekerjaan; mereka yang tak punya pekerjaan dan mempersiapkan usaha pekerjaan. Sesuai data BPS tahun 2018 lulusan perguruan tinggi, setingkat diploma I, II dan III sebesar 7,92 persen dan pada tingkat universitas sebesar 6,31 persen.
 
Fenomena pengangguran pendidikan tinggi ini mencerminkan masih adanya kekurangan dalam dunia pendidikan sebagai pencetak sumber daya manusia.

Kondisi seperti itu memaksa semua perguruan tinggi untuk mempersiapkan keluaran lulusannya, baik dari segi hard skill maupun soft skills. Perguruan tinggi tampaknya perlu mempersiapkan lulusan yang bermental kuat serta menerapkan pendidikan entrepreneurship.
 
Pendidikan entrepreneurship adalah usaha terencana dan aplikatif untuk meningkatkan pengetahuan. Intensi atau niat dan kompetensi peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya dengan diwujudkan dalam perilaku kreatif, inovatif dan berani mengelola risiko.
 
Pendidikan entrepreneurship menjadi sebuah keniscayaan yang dibutuhkan untuk menjawab tantangan di dunia kerja. Namun, untuk menerapkan pendidikan entrepreneurship setiap perguruan tinggi membutuhkan langkah-langah strategis yang terencana dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan.
 
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pendidikan entrepeneurship Perguruan Tinggi Keagamaa Islam Swasta di STIT Makhdum Ibrahim Tuban. Penelitian ini dilaksanakan di STIT Makhdum Ibrahim Tuban, salah stau PTKIS yang menggunakan tagline 'Kampus Entrepreneur Religious Berkarakter Ahlussunnah wal Jamaah'. Oleh karena itu peneliti memiliki ketertarikan untuk meneliti bagaimana kampus ini merealisasikan tagline tersebut ke dalam semua aspek akademis maupun nonakademis.

Dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai rumusan masalahnya adalah bagaiamana perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pendidikan entrepreneurship perguruan tinggi STIT Makhdum Ibrahim Tuban. Apa saja faktor pendukung dalam relaisasi pendidikan berbasis entrepreneurship serta kendalanya.

Metode penelitian yang digunakan peneliti yaitu kualitatif deskriptif, dalam arti mendeskripsikan makna data atau fenomena yang dapat ditangkap oleh pelaku riset, dengan menunjukkan bukti-buktinya. Metode penelitian deskriptif kualitatif yaitu melakukan riset yang berorientasi pada fenomena atau gejala yang bersifat alami. Metode tersebut digunakan untuk memahami dan menganalisis berkaitan dengan perencaan, pelaksanaan, dan evaluasi pendidikan entrepreneurship di STIT Makhdum Ibrahim Tuban.
 
Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk mengecek keabsahan data penelitian menggunakan trianggulasi sumber yaitu mengecek balik derajat kepercayaan suatu konfirmasi yang diperoleh melalui waktu yang berbeda.
 
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada tahapan peencanaan program pendidikan entrepreneurship membutuhkan banyak pihak yang terlibat dalam penyusunan program di antaranya BPP, Pimpinan Perguruan Tinggi, dosen, mahasiswa, dan stakeholders. Mereka terlibat sebagai perumus dan menentukan tujuan dan visi misi peguruan tinggi yang akan dilaksanakan.
 
Sedangkan dalam pelaksanaan pendidikan entrepreneurship melalui integrasi nilai-nilai enterpreneurship ke dalam mata kuliah dan melalui ekstrakurikuler, seperti Bazar UKM, sosial enterprise, dan pendampingan mahasiswa berwirausaha serta internaslisasi program melalui kultur perguruan tinggi.
 
Adapun untuk mengukur keberhasilan program, terintegrasi ke dalam mata kuliah, penilaian tekait nilai-niali entrepreneurship disesuaikan dengan materi perkuliahan. Dan untuk menilai proses bazar, sosial enterprise dan pendampingan, mahasiswa berwirausaha, prodi dan lembaga kewirausaan membuat daftar cek list dan tabel perkembangan.
 
Sementara itu, yang menjadi faktor pendukung di antaranya adalah Visi STIT Makhdum Ibrahim Tuban terstruktur, prodi mengintegrasikan pendidikan entrepreneurship ke dalam kurikulum, dukungan pelaksanaan Visi STIT Makhdum Ibrahim Tuban oleh seluruh civitas akademik, semua komponen menjalankan program yang sesuai dengan visi pendidikan entrepreneurship, sistem penerimaan mahasiswa baru yang ketat, mahasiswa antusias terhadap program sosial enterprise, kerja sama dengan alumni untuk pengembangan ide dan konsep program entrepreneurship, internalisasi nilai-niali entreprenuership ke dalam mata kuliah, peningkatan penelitian dan publikasi karya ilmiah tentang pendidikan entrepreneurship.
 
Mata kuliah menyesuaikan dengan perkembangan prospek kerja, internalisasi program entrepreneurship dalam ekstrakurikuler, silabus dan RPS semua mata kuliah disesuaikan dengan kebutuhan internalisasi nilai-nilai entrepreneurship; dan sarana dan prasarana kerja sama dengan institusi di dalam dan di luar negeri.

Adapun kendala yang dihadapi di antaranya adalah panduan penetapan visi misi dari masing-masing prodi belum ada, kurangnya pemahaman tentang visi misi STIT dari masing-masing prodi belum ada, kurangnya pemahaman visi misi STIT Makhdum Ibrahim dikalangan tenaga kependidikan, kerjasama dengan pihak-pihak luar yang belum terjalin secara optimal, evalusasi internal yang dilaksanakan STIT Makhdum Ibrahim belum ditindaklanjuti secara optimal.
 
Kemudian, mahasiswa yang sudah bekerja tidak fokus dalam mengikuti pembelajaran maupun program pendidikan entrepreneurship, kurangnya sosialisasi di luar kota Tuban, proses evalusasi kurikulum masih perlu melibatkan banyak stakeholders.
 
Adapun upaya mengatasi kendala tersebut adalah dengan melakukan penyusunan panduan penetapan visi misi dengan membentuk komisi-komisi pada Raker yang akan dilaksanakan bulan Januari 2019, membuat rumusan khusus terkait kontribusi tenaga kependidikan dan menyelenggarakan pembinaan, mengadakan pertemuan dan mengevaluasi kerja sama, prodi dan institusi menindak lanjuti hasil evaluasi internal.
 
Solusi lainnya, mahasiswa yang sudah bekerja diberikan kebebasan untuk memilih program entrepeneurship sesuai dengan minat dan kemampuannya, meningkatkan sosialisasi branding kampus melaui website, media sosial resmi, media publikasi cetak maupun noncetak, dan evaluasi kurikulum dilakukan dengan diskusi capaian pembelajaran, bahan ajar sampai RPS.
 
Penelitian merekomendasikan bahwa dalam rangka mencapai visi misi yang telah dirumuskan, diharapkan sering membantu perkembangan mahasiswa dan peningkatan kerja sama dengan berbagai lembaga pendidikan maupun keuangan, sehingga kegiatan-kegiatan yang dilakukan dapat berjalan dengan efektif, serta memudahkan dalam pencapaian tujuan maupaun perwujudan visi misi secara optimal.

Selain itu, bagi dosen STIT Makhdum Ibrahim diharapkan dapat memberikan metode pendidikan yang terbaik bagi mahasiswa, agar dapat membangun kepercayaan diri mahasiswa dalam menerapkan nilai-niali entrepreneurship sehingga menjadi pribadi yang siap terjun ke masyarakat.
 
Mahasiswa diharapkan dapat mengikuti semua program dan mengikuti semua kegiatan dengan baik agar dapat memahami nilai-nlai yang dapat membentuk karakter serta menajdi pribadi yang kuat, mandiri, cerdas, religius dalam menghadapi tantangan kehidupan.
 
 
Penulis: Ono Rusyono
Editor: Kendi Setiawan