Nasional

Penerus Mbah Bisri Harus Ikut Ciptakan Situasi yang Sejuk

NU Online  ·  Sabtu, 9 Maret 2019 | 06:30 WIB

Penerus Mbah Bisri Harus Ikut Ciptakan Situasi yang Sejuk

Rais 'Aam PBNU KH Miftahul Akhyar, di Denanyar, Jombang

Jombang, NU Online 
Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftahul Akhyar mengajak kepada keturunan (dzurriyah) almaghfurlah KH Bisri Syansuri untuk turut menciptakan situasi dan kondisi yang tenteram dan menyejukkan di tengah kondisi yang dinilai kerap kali terjadi saling menyulut kebencian, tebar fitnah di antara manusia.

Kiai Miftah meyakini, dzurriyah Mbah Bisri Syansuri bisa menciptakan situasi yang ia harapkan, lantaran sudah memiliki bekal keilmuan yang mapan juga ada garis keturunan yang jelas. Ini menurutnya tentu lebih tahu bagaimana sosok komplit yang dimiliki Mbah Bisri, termasuk bagaimana situasi-situasi yang diciptakan saat tokoh NU itu masih hidup.

"Kepada para dzurriyahnya, karena sudah punya bekal, punya datuk yang shaleh untuk bisa memberikan suasana yang sejuk, ya yang mirip-mirip seperti zaman dulu saat beliau masih hidup," ucapnya saat menghadiri Haul Mbah Bisri Syansuri, Kamis (7/3) malam. 

Ia menilai, saat ini sudah terjadi zaman yang salah kaprah, orang yang shaleh seringkali dituduh tidak benar dan orang yang bisa dipercaya dianggap pengkhianat. Sementara sebagian dari manusia ikut mengkampanyekan situasi ini kepada publik luas.

"Masa atau keadaan sudah dibolak-balik, dan yang lain ikut menviralkan. Dan saat ini kita, banyak yang ilmunya mumpuni tapi mereka ikut menviralkan berita yang tidak benar. Maka di saat seperti ini kita rindu masa masa di kala zaman Mbah Bisri Syansuri," tuturnya.

Menghadapi situasi yang demikian, maka hendaknya para dzurriyah tokoh dan pendiri NU, termasuk dzurriyah Mbah Bisri ikut terlibat mengembalikan situasi yang sebenarnya, lantaran mereka sudah punya bekal dan keshalehannya dijaga oleh Allah SWT. "Kita mencari orang yang pintar sekaligus benar itu sulit. Sosok yang pintar, cerdas dan benar ya almaghfurlah KH Bisri Syansuri itu," ujar dia.

Ia mengatakan, beruntung mereka yang menjadi dzurriyah tokoh sekaligus pendiri NU. "Allah akan menjaga keturunan orang-orang yang shaleh. Inilah keistimewaan orang yang punya mbah atau datuk yang diakui keshalehannya oleh Allah dan keshalehannya itu juga menjaga kepada anak dan cucunya," ungkapnya. (Syamsul Arifin/Muiz)