Pengelola BMT NU Dilatih untuk Kesejahteraan Masyarakat
NU Online · Ahad, 4 September 2016 | 02:03 WIB
Jombang, NU Online
Calon pengurus Baitul Maal wat-Tamwil (BMT) Nahdlatul Ulama Cabang Kecamatan Pterongan dan Megaluh, Kabupaten Jombang, Jawa Tiur dilatih menjadi penggerak kesejahteraan masyarakat di ranah keuangan, Sabtu (3/9) siang di aula kantor PCNU.
Dalam pelatihan itu, mereka dikenalkan terkait teknis pengelolaan BMT yang selama ini berjalan dan cenderung berbeda dengan bank atau koperasi pada umumnya. Mereka juga dipahamkan tentang prodak BMT NU Jombang.
Khairul Anam, Ketua BMT NU Jombang pusat saat memberikan materinya mengungkapkan, bahwa menjadi pengurus BMT NU memerlukan kompetensi yang memadai, juga ketelatenan yang kuat, lantaran persepsi masyarakat yang beragam tentang keberadaan BMT.
"Persepsi dari masyarakat tentang BMT di Jombang masih beragam, ada yang apatis, menganggap BMT dengan koperasi dan bank yang lain sama saja," ungkapnya.
Namun demikian, lanjutnya, ketika masyarakat sudah memahami tentang pola pengelolaan BMT dan manfaat yang dirasakan, setidaknya pola pikir mereka berubah dengan sendirinya dan menjadi tertarik untuk menjadi nasabah tetap BMT NU.
"Ini salah satu yang menjadi tugas dan tanggung jawab para calon pengelola BMT dalam mengubah persepsi mereka, juga meyakinkan mereka," imbuhnya.
Dikatakan Anam, bahwa kondisi ekonomi masyarakat khususnya kelas menengah ke bawah justru kadang dijadikan kesempatan bagi rentener untuk dikondisikan. Hal ini menurutnya, juga harus menjadi perhatian pengelola BMT.
"Pengelola BMT juga harus berupaya menyebarkan nilai manfaat kepada masyarakat karena fenomena yang ada di masyarakat masih banyak rentener," tuturnya.
Sementara M Muchlis Irawan, Sekretaris BMT NU pusat yang juga hadir pada kesempatan itu menjelaskan proses menjadi pengelola BMT NU. "Calon staf BMT NU akan dilakukan proses magang terlebih dahulu, kurang lebih selama 3 bulan di BMT NU pusat," kata pria berkacamata itu.
Dalam kurun waktu yang sudah ditentukan itu, mereka diimbau agar memaksimalkan tugas yang akan diberikan BMT NU pusat, terutama dalam pencarian nasabah. Hal ini juga dilakukan oleh sejumlah pengelola BMT NU di dua cabang yang sudah berdiri sebelumnya, yakni di Kecamatan Bareng dan Kesamben.
"Terget awal kita meminta masyarakat untuk menabung. Kenapa? Karena BMT NU Jombang memang dari nol," jelasnya.
Meski demikian, selama waktu itu juga, Muchlis menegaskan akan memberikan subsidi transportasi kepada masing-masing pengelola. "Selama 3 bulan itu kita berikan subsidi transportasi. Karena anda meluangkan waktunya untuk beraktivitas di BMT NU otomatis meninggalkan anak, dan ini adalah komitmen BMT NU sejak awal," pungkasnya. (Syamsul Arifin/Abdullah Alawi)
Â
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
5 Poin Maklumat PCNU Pati Jelang Aksi 13 Agustus 2025 Esok
3
Kantor Bupati Pati Dipenuhi 14 Ribu Kardus Air Mineral, Demo Tak Ditunggangi Pihak Manapun
4
Nusron Wahid Klarifikasi soal Isu Kepemilikan Tanah, Petani Desak Pemerintah Laksanakan Reforma Agraria
5
Badai Perlawanan Rakyat Pati
6
Sri Mulyani Sebut Bayar Pajak Sama Mulianya dengan Zakat dan Wakaf
Terkini
Lihat Semua