Nasional

Penguatan UKM, PBNU dan Fairbanc Siapkan Permodalan Berbasis Syariah

Jum, 21 Juni 2019 | 11:36 WIB

Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama melalui Perkumpulan Pengusaha dan Profesional Nahdliyin (P2N) dan Himpunan Pengusaha Nahdliyin DKI Jakarta menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Fairbanc Indonesia tentang penguatan Usaha Kecil Menengah (UKM) dengan permodalan berbasis syariah. Kegiatan dilakukan di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Jumat (21/6). MoU ini disaksikan Sekjen P2N Pusat Chaerul Saleh Rasyid dan dihadiri sejumlah pegiat UKM Jabodetabek.

Wakil Ketua Pengurus Pusat P2N Bambang Adi menyatakan bahwa kerja sama ini sebagai upaya membantu masyarakat pada umum dan warga NU khususnya dalam usaha pengembangan UKM yang selama ini mengalami kesulitan dalam mendapatkan permodalan dan pembiayaan.

"Ini adalah upaya PBNU untuk bagaimana memeratakan kesempatan dan mendapatkan kesempatan yang sama untuk memperoleh pembiayan dalam rangka memulai usaha dan pengembangan usaha," kata Bambang.

Ia berharap, kerja sama ini dapat membantu ekonomi masyarakat umum, terutama warga NU untuk bisa mengikuti perkembangan teknologi yang ada dalam memajukan usahanya.

"Mohon doanya dan kita usaha bersama-sama dan seluruh rakyat Indonesia kita berusaha meningkatkan ekonomi umat Indonesia," ucapnya.

Sementara CEO Fairbanc Indonesia Haque mengaku merasa terhormat bisa bekerja sama dengan PBNU untuk bersama-sama berusaha meningkatkan ekonomi masyarakat kecil. “Kami berharap MoU ini dapat meningkatkan ekonomi masyarakat dari kelas bawah ke atas,” ucapnya.

Adapun Sekretaris Jenderal P2N Chaerul Saleh Rasyid dalam sambutannya menegaskan bahwa NU mempunyai perhatian terhadap UKM berbasis syariah karena basisnya di pesantren-pesantren. Sementara rata-rata ekonomi pesantren di sektor agrobisnis, khususnya pertanian dan peternakan.

“Ini yang melahirkan UKM-UKM yang perlu kita sentuh, Pak, karena berbasis syariah kebanyakan di pesantren. Pesantren punya dua tugas pokok adalah pendidikan dan menggerakan ekonomi masyarakat,” ucap Chaerul.

Seusai MoU, kegiatan dilanjutkan dengan Focus Group Discussion (FGD) dengan mengusung tema "Membangun Kekuatan UKM dengan Pendampingan dan Pembiayaan Syariah". Hadir sejumlah pembicara, yakni Direktur Pascasarjana Unida Bogor Jaka Santos, Direktur Eksekutif Inovasi Keuangan Digital Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tryono Ghani, dan CEO Feirbanc Incorporate Haque sendiri. Adapun yang menjadi moderator pada FGD adalah Bambang Adi. (Husni Sahal/Fathoni)