Nasional

Perihal Sikap Politik, Kang Said: NU Jaga Amanah Pleno PBNU di Wonosobo

NU Online  ·  Jumat, 14 Oktober 2016 | 01:05 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj (Kang Said) warga NU terutama pengurus NU untuk tetap berpegang pada hasil Rapat Pleno PBNU 2013 di Wonosobo perihal politik. Menurut Kang Said, as-siyasah al-‘aliyah as-syamiyah atau politik tingkat tinggi sebagai sikap politik NU merupakan gagasan luar biasa yang lahir dari pergulatan NU itu sendiri dan realitas.

“Jadi Forum Pleno di Wonosobo mengamanahkan NU berperan aktif dalam politik kebangsaan. NU mendukung Indonesia sebagai negara merdeka dan berdaulat. NU mengajak semua masyarakat Indonesia untuk menjaga persatuan dan kesatuan, menghindari perpecahan,” kata Kang Said di Jakarta, Rabu (12/10) pagi.

Semangat gagasan Politik Tingkat Tinggi salah satunya berangkat dari keresahan Rais Aam PBNU KH MA Sahal Mahfudz saat itu dan segenap kiai NU atas pemilihan langsung yang menghalalkan segala cara untuk mewujudkan tujuan politiknya.

Para kiai resah atas dampak penggunaan uang (money politics) untuk mempengaruhi pandangan politik orang lain oleh para calon kepala daerah dan timsesnya saat itu. Para kiai melihat menjalarnya kebobrokan akhlak suap dari elit politikus ke masayarakat.

Kecuali itu, gagasan politik tingkat tinggi ini lahir dari keresahan para kiai atas pertikaian dan perpecahan di tengah masyarakat karena perbedaan pilihan. Kedua hal ini yang mengilhami lahirnya rumusan politik tinggkat tinggi sebagai amanah Pleno PBNU di Wonosobo tahun 2013.

Pengasuh Pesantren Ats-Tsaqafah Ciganjur ini mengimbau semua elemen bangsa untuk mematuhi dan setia terhadap Pancasila, UUD 1945, serta peraturan yang berlaku. Ini yang kita kenal dengan politik tingkat tinggi, ujar Kang Said.

“NU tidak mengurusi politik praktis. Kita tidak mendukung si a, si b, si c, si d, dan seterusnya. Kita tidak mendukung partai manapun. Kita tidak mendukung presiden, gubernur, atau bupatinya. Yang kita dukung dan bela itu konstitusinya. Jadi kita harus taat kepada pemerintah yang sah,” tandas Kang Said. (Alhafiz K)