Nasional

Peringati Harlah, RSI Siti Hajar Sidoarjo Pastikan Miliki NU

Ahad, 23 Februari 2020 | 22:00 WIB

Peringati Harlah, RSI Siti Hajar Sidoarjo Pastikan Miliki NU

Harlah ke-57 tahun RSI Siti Hajar Sidoarjo diperingati dengan istighotsah. (Foto: NU Online/M Kholidun)

Sidoarjo, NU Online
Harlah atau hari lahir merupakan sebuah momentum untuk melakukan evaluasi diri. Selain itu, sebagai cermin untuk menatap masa depan agar menjadi lebih baik lagi. Hal itu juga yang menjadi komitmen menejemen Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Hajar, Sodoarjo, Jawa Timur yang memasuki usia 57 tahun. Ke depan harus lebih baik dan saat beraktivitas niatkan untuk menolong sesama.
 
Hal itu disampaikan Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo, KH Maskhun, di sela-sela acara istighohtsah dalam rangka Harlah ke-57 RSI Siti Hajar Sidoarjo. Kegiatan dipusatkan di gedung baru tahap VIII, lantai dua ruangan rehabilitasi medik, Sabtu (22/2).
 
“Atas nama PCNU, kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi serta selamat Harlah. Kami juga mengingatkan kepada seluruh fungsionaris dan karyawan rumah sakit, apapun aktivitas di dunia medik, karena rumah sakit ini milik Muslimat dan Nahdlatul Ulama Sidoarjo," katanya,
 
Disampaikan juga bahwa hal tersebut menjadi peringatan bagi semuanya bahwa aktivitasnya harus didasari niat.
 
"Jangan tinggalkan niat utama dalam rangka memberikan pertolongan kepada orang lain,” tegas Kiai Maskhun.
 
Menurutnya, masing masing punya anak atau genarasi. Maka jadilah generasi akhirat. Di mana, seluruh aktivitas yang bersifat mahdah atau ibadah murni, adalah bernilai ibadah. 
 
“Harus diniati dengan baik, karena bekerja selain untuk menafkahi keluarga, juga untuk akhirat. Jika bekerja diniatkan menolong kepada sesama, akan mendapatkan imbalan pahala dari Allah,” tuturnya.
 
Sementara itu, Wakil Ketua Muslimat NU Sidoarjo, Khoirun Nisa' menyatakan, di usia ke-57 tahun, RSI Siti Hajar Sidoarjo dapat berkembang pesat. Hal itu nampak dari pelayanan rumah sakit yang sepanjang hari mengalami peningkatan.
 
“Sebagai owner, kami terus melakukan peningkatan di antaranya komitmen, pelayanan, ibadah antara manusia dengan manusia harus ditingkatkan. Muslimat NU juga terus memberikan pemikiran untuk perkembangan rumah sakit. Jadi, siapapun yang melayani pasien tidak boleh cemberut,” tegas Khoirun Nisa'.
 
Sekretaris Baban Pelaksana Mabarot (BPM) NU RSI Siti Hajar Sidoarjo, dokter Iqbal mengatakan, istighotsah merupakan amaliah yang dilakukan oleh Nahdlatul Ulama. Tak hanya di Sidoarjo, juga sering dilaksanakan nahdliyin di seluruh Indonesia.
 
“Di Harlah ke-57 ini, kami menggelar istighotsah untuk mengenang jasa para pendahulu. Dengan harapan, agar rumah sakit milik NU ini dapat berkembang, bersaing dan peka zaman,” ujar Dokter Iqbal.
 
Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Hajar Sidoarjo merupakan rumah sakit yang didirikan oleh Pengurus Cabang Muslimat NU Sidoarjo Februari 1963 silam. Awalnya, rumah sakit ini hanya terdiri dari Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) dan poliklinik. Lahan yang digunakan menempati tanah wakaf berukuran sekitar 0,093 Ha dan 36x11,5 m.

Namun dalam perkembangannya, RSI Siti Hajar Sidoarjo mengalami beberapa kali tahap pembangunan, antara tahun 1989 dan terus berkembang hingga saat ini. Bahkan dalam waktu dekat, pihak rumah sakit akan meresmikan gedung baru tahap VIII, di sebelah timur masjid setempat. 
 
 
Kontributor: Moh Kholidun
Editor: Ibnu Nawawi