Jakarta, NU Online
Kebahagiaan menyelimuti hari kemenangan dalam momen Idul Fitri. Sebab itu Islam mengajarkan untuk berbagi kebahagiaan di hari yang fitri tersebut. Berbagai merupakan satu modal penting dalam membangun persatuan dan bersama-sama membangun negeri.
Pesan tersebut disampaikan oleh Presiden RI Joko Widodo untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1440 H. Pesan tersebut disampaikan Presiden bersamaan ketika dirinya memantau para pemudik lebaran, Selasa (4/6).
“Selamat merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga. Mari jadikan momen Idul Fitri untuk kembali membangun dan mempererat persatuan kita,” ujar Jokowi.
Mantan Wali Kota Solo ini juga mengajak kepada seluruh bangsa Indonesia untuk bersama-sama membangun negeri berangkat dari semangat Idul Fitri.
“Dalam momen Idul Fitri ini juga, mari kita membangun bersama bangsa dan negara tercinta ini agar tercipta kemajuan negeri,” tuturnya.
Presiden Jokowi akan menggelar open house dan halal bihalal pada hari pertama Idul Fitri di Istana Negara. Open house dibagi dalam dua sesi, yaitu pukul 09.00 WIB hingga 10.00 WIB untuk pejabat negara dan pukul 10.00 WIB hingga 12.00 WIB untuk masyarakat umum.
Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Agama menetapkan 1 Syawal 1440 Hijriah jatuh pada Rabu, 5 Juni 2019. Ketetapan ini disampaikan selepas menggelar sidang itsbat di Jakarta yang digelar pada Senin (3/6) petang.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang memimpin sidang itsbat menjelaskan, posisi hilal yang berada di bawah ufuk dilihat dari seluruh penjuru tanah air, dengan tinggi minus 1 derajat 26 menit sampai dengan minus 0 derajat 6 menit.
Tim Falakiyah Kemenag di 105 titik seluruh wilayah tanah air dari Aceh hingga Papua, bekerja di bawah, juga melaporkan bahwa tidak satu pun di antara mereka yang berhasil melihat hilal.
Keputusan ini juga selaras dengan prediksi data hisab Lembaga Falakiyah PBNU untuk markaz Jakarta yang mengungkapkan, Senin hari ini konjungsi atau ijtima' terjadi pada pukul 17:01:42 WIB. Tinggi hilal minus 0 derajat 14 menit 57 detik.
Secara teoritis, hilal dalam posisi di bawah ufuk semacam ini sangat sukar terlihat. Dengan demikian, bulan Ramadhan disempurnakan menjadi 30 hari (istikmal).
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) juga mengumumkan, awal bulan Syawal 1440 Hijriah jatuh pada Rabu, 5 Juni 2019. Ikhbar ini berdasarkan hasil obvervasi tim rukyat NU di berbagai daerah pada Senin (3/6) petang yang tak berhasil melihat hilal. (Fathoni)