Nasional

Petani Jagung Sulsel Rayakan Hari Pahlawan dengan Panen Raya

Sab, 10 November 2018 | 09:35 WIB

Jakarta, NU Online
Jika di sejumlah daerah perayaan hari pahlawan dirayakan dengan baris-berbaris, upacara dan aktivitas lain untuk mengenang jasa para pahlawan, maka perayaan di kecamatan Sanrobone, Takalar, Sulawesi Tengah cukup berbeda.

Oleh para petani, hari pahwalan dirayakan dengan melaksanakan panen raya jagung seluas 585 Ha di Kecamatan Sanrobone, Sabtu (10/11). Kepala Balitbangtan Prof Muhammad Syakir bersama Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan Fitriani, serta Bupati Takalar yang diwakili Kepala Dinas Pertanian kabupaten Takalar Muh Hasbi  turut hadir.

Kegiatan ini sendiri merupakan rangkaian dari Safari Panen Jagung yang dilakukan oleh Kepala Balitbangtan sebagai upaya mendorong percepatan swasembada jagung, mengingat Sulawesi Selatan merupakan salah satu provinsi penghasil jagung yang cukup potensial.

"Hari ini 10 November 2018 bertepatan dengan Hari Pahlawan, ini momentum. Petani sebagai Pahlawan Jagung, disaat dibutuhkan oleh peternak ayam, panen raya jagung hadir," ungkap Syakir.

Pada 2017, Sulawesi Selatan memberikan kontribusi dengan produksi jagung sebesar 2,3 juta ton dari luas panen 295.115 Ha, atau sebesar 7,33 persen dari produksi jagung nasional. Tahun 2018 ini, Provinsi yang dikenal dengan lagu angin mamiri ini ditargetkan mampu memproduksi jagung sebesar 2,6 juta ton.

Kepala Dinas Pertanian kabupaten Takalar Muh. Hasbi menyampaikan bahwa, di Kabupaten takalar sendiri memiliki luas lahan pertanaman jagung sebesar 8 ribu hektar dengan provitas rata-rata 7-8 ton per hektar. Sementara di Kecamatan Sanrobone, tempat dilaksanakannya panen raya secara total memiliki lahan pertanaman jagung seluas 881 hektar.

Usai panen di Takalar, Kepala Balitbangtan beserta rombongan melanjutkan safari panen ke Kabupaten Jeneponto, tepatnya di Kecamatan Botoramba dengan luas lahan jagung yang dipanen 200 Ha yang mempunyai rata-rata produktivitas 7,6 ton/Ha, dan harga di wilayah tersebut berkisar Rp4.200 per kilogram jagung kering pipil.

Safari panen akan dilanjutkan ke Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang dan Kecamatan Belawa, Kabupaten Wajo. Selain itu safari panen juga akan terus berlanjut ke beberapa kabupaten sentra lainnya. (Red: Ahmad Rozali)