Nasional

Pondok Tahfiz Qur'an Menjamur, Begini Tanggapan Prof Quraish Shihab

Rab, 12 April 2023 | 16:30 WIB

Pondok Tahfiz Qur'an Menjamur, Begini Tanggapan Prof Quraish Shihab

Prof Muhammad Quraish Shihab. (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Lakpesdam PBNU) Gus Ulil Abshar Abdalla menyebut, saat ini terdapat fenomena banyak orang yang menghafal Al-Qur'an. Bahkan, dampak positifnya adalah menjamur pondok-pondok tahfiz Qur'an di mana-mana.


Gus Ulil kemudian meminta tanggapan Prof Quraish Shihab sebagai orang yang menghabiskan waktu hidupnya bersama Al-Qur'an, bahkan mendirikan Pusat Studi Al-Qur'an. 


Percakapan antara Gus Ulil dan Prof Quraish ini ditayangkan di Youtube NU Online dengan judul Eksklusif! Pengalaman Mistis Prof Quraish Shihab Menggeluti Al Quran (with Ulil Abshar Abdalla) yang diunggah pada 8 April 2023.


Sebelum menjawab dan menanggapi pertanyaan itu, Prof Quraish terlebih dulu menceritakan kenangan semasa berguru kepada Habib Abdul Qodir Bilfaqih di Pesantren Darul Hadits, Malang, Jawa Timur.


Di pesantren tersebut, kata Prof Quraish, semua santri diwajibkan berbahasa Arab. Kemudian ada seorang yang datang bertanya kepada Habib Abdul Qodir Bilfaqih terkait metode tersebut. 


"Dia (Habib Abdul Qodir Bilfaqih) katakan 'Ya saya wajibkan mereka berbahasa Arab setiap saat'," kata Prof Quraish.


Kemudian Habib Abdul Qodir Bilfaqih memberikan jawaban yang menyentuh menurut Prof Quraish, saat ditanya, apakah santri-santri di sana juga disuruh menghafal Alfiyah?


"Jawaban beliau itu sangat menyentuh. 'Kalau saya suruh mereka menghafal Alfiyah, saya hanya menambah satu eksemplar dari buku Alfiyah'. Begini kita dengan Al-Qur'an," jelas Prof Quraish


Ia menerangkan, kalau umat Islam hendak menghafal itu berarti hanya sebatas satu eksemplar Al-Qur'an saja. Upaya menghafal kitab suci ini berbeda dengan zaman Nabi yang tidak ada Al-Qur'an dalam bentuk tulisan seperti sekarang.


"Sekarang kapan pun (dan) di mana pun, ada. Anda buka hape mau cari ayat berapa, anda dapatkan," ucap Pengarang Tafsir Al-Misbah itu.


Di Pusat Studi Al-Qur'an, Prof Quraish mengaku tidak hanya menekankan para mahasiswa untuk menghafal. Namun demikian, bukan berarti ia melarang agar Al-Qur'an dihafal.


"Tapi pahami. Saya lebih senang seorang memahami satu ayat dengan baik daripada menghafal 10 ayat. Jangan salah paham bahwa saya tidak setuju orang hafal. Tapi saya ingin penekanannya (memahami)," katanya.


Prof Quraish kemudian memaknai kata hifzul Qur'an yang bukan hanya berarti mengingat tetapi juga memelihara.


"Arti hifzul Qur'an itu bukan hanya mengingat tetapi memeliharanya, sehingga selalu bisa diamalkan sesuai dengan perkembangan masyarakat," pungkasnya.


Pewarta: Aru Lego Triono

Editor: Fathoni Ahmad