Nasional

Prof Quraish Shihab Sebut Pelaku KDRT sebagai Orang yang Gagal

Jum, 4 Februari 2022 | 11:45 WIB

Prof Quraish Shihab Sebut Pelaku KDRT sebagai Orang yang Gagal

Profesor Muhammad Quraish Shihab. (Foto: Tangkapan layar).

Jakarta, NU Online
Beredar video ceramah di dunia maya yang menganggap normal terhadap tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Sontak saja video tersebut menuai kritik dan membuat publik geram. Merespons isi ceramah tersebut, Najwa Shihab membagikan tanggapan ayahnya, Profesor Muhammad Quraish Shihab lewat video pendek di akun Instagram @matanajwa, Jumat (4/2/2022).

 

Dalam video tersebut, Pendiri Pusat Studi Al Qur’an itu menegaskan bahwa tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) adalah perbuatan hina yang dilakukan oleh orang-orang gagal.

 

“Tidak ada orang yang memukul istrinya, kecuali orang yang gagal dalam hidupnya,” tegas Prof Quraish.

 

Hal itu, kata dia, diperkuat lagi lewat sabda Nabi Muhammad yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam At-Tirmidzi, Imam Ibnu Majah, dan Imam Abu Dawud. Hadits itu berisikan larangan suami memukul istrinya. Sebab, Nabi sendiri tidak pernah memukul istri-istrinya dan bahkan beliau menegur suami yang memukul istri.

 

“Nabi yang menjelaskan: ‘jangan pukul sampai mencederai, jangan pukul wajah, dan jangan sampai terjadi penganiayaan,” beber profesor yang pernah mengenyam pendidikan di Universitas Al-Azhar Kairo Mesir ini.

 

Sehingga melalui hadits ini, lanjut dia, sesungguhnya Rasulullah tengah mengkritik keras kaum suami yang kerap memukul istrinya. Hadits ini juga menegaskan bahwa seharusnya seorang suami yang mencintai istrinya maka akan memperlakukan istrinya secara baik dan terhormat.

 

“Tidak ada orang yang memukul kecuali orang yang hina, dan tidak ada orang yang memuliakannya kecuali orang yang mulia,” jelas penulis Tafsir Al-Misbah itu.

 

Hal senada diungkapkan Rektor Institut Agama Islam al-Falah Assunniyyah (Inaifas), Kencong, Jember, Rijal Mumazziq Z. Menurutnya, apapun dan bagaimanapun dalil dan dalihnya, KDRT tetap saja kekerasan. Pukulan fisik tetaplah kekerasan. Apalagi dilakukan suami kepada istri. Mungkin pula sebaliknya.

 

“Saya tidak mentolerir adanya tindakan KDRT dengan dalil dan dalih apapun,” ungkapnya di akun Facebook Rijal Mumazziq Z.

 

Aktivis Nahdlatul Ulama (NU) dan penulis buku keislaman ini juga mengingatkan bahwa jangan pernah sesekali mempercayai pelaku KDRT bisa terharu dan tersentuh hatinya kala melihat korban tidak bersuara dan menutupi tindakannya.

 

Sebab, tambah dia, tindak kekerasan adalah bagian dari sisi brutalitas yang mengendap dalam jiwanya. Psikopat amatir yang suatu ketika bisa menjelma menjadi monster.

 

“Jangan percaya dia bisa terharu dengan korban yang telah memaklumi tindakannya juga menyembunyikan aibnya. Pelaku tidak semudah itu tersentuh hatinya lantas berubah sebagaimana cerita dalam sinetron,” tandas Rijal.

 

Pewarta: Syifa Arrahmah
Editor: Aiz Luthfi