Nasional

PW GP Ansor Papua Barat Imbau Masyarakat Tak Perkeruh Suasana

Sel, 20 Agustus 2019 | 06:30 WIB

PW GP Ansor Papua Barat Imbau Masyarakat Tak Perkeruh Suasana

Pelaksana Tugas Ketua PW GP Ansor Provinsi Papua Barat, Irianto (sebelah kiri) dalam suatu kegiatan Ansor

Fakfak, NU Online

Pelaksana Tugas (Plt) Ketua PW Gerakan Pemuda Ansor Provinsi Papua Barat, Irianto berharap agar gelombang unjuk rasa yang terjadi di Papua dan Papua Barat dipandang sebagai peringatan bagi segenap elemen bangsa Indonesia, termasuk pemerintah. Siapapun harus berpikir ulang untuk melakukan tindakan yang melibatkan warga Papua. Sebab jika tidak hati-hati, bisa berkibat fatal.

 

“Untuk rasa besar-besaran di tanah Papua itu ‘kan tidak berdiri sendiri, tapi merupakan reaksi terhadap kejadian di Surabaya dan Malang yang di situ melibatkan mahasiswa asal Papua. Jadi itu unjukrasa solidaritas,” urainya sebagaimana rilis yang diterima NU Online, Selasa (20/8).

 

Menurutnya, walaupun perangai rakyat Papua kelihatan kasar, tapi rasa solidaritasnya tinggi. Emosinya gampang meledak jika rumpunnya merasa diusik. Sehingga kejadian yang kecil bisa seketika menjadi besar jika berhubungan harga diri mereka.

 

“Kita semua harus bijaksana melihat itu semua. Apalagi ada faktor eksternal yang menginginkan Papua rusuh,” uraianya.

 

Irianto pun berharap agar rencana unjukrasa lanjutan di Kabupaten Fakfak besok (21/8) dapat berlangsung dengan aman dan damai serta tidak anarkhis. Iapun memita aparat agar mengawal unjukrasa itu dengan baik, tanpa ada goresan luka sedikitpun.

 

“Saya percaya polisi dan tentara bisa mengawal itu dengan baik. Dan alhamdulillah hingga pagi ini situasi telah dapat ditenangkan. Gubernur dan Wakil Gubernur maupun Forkopimda, dalam hal ini Pangdam dan Kapolda dan seluruh jajaran berhasil mengamankan situasi, meskipun hingga tadi malam masih ada beberapa lokasi yang diisolir pendemo terutama jalan,” urainya.

 

Irianto mengimbau agar warga masyarakat, baik di Papua, Papua Barat maupun Jawa Timur dan daerah lainnya agar tidak terpancing dengan kasus tersebut, dan tidak memberikan tanggapan yang dapat memperkeruh suasana. Yang dibutuhkan dalam situasi seperti ini adalah jalan keluar, minimal ungkapan yang menyejukkan.

 

“Kita doakan saja, semoga ini cepat teratasi. Banser juga turut serta menjaga menjadi penyejuk di Papua. Kita tak perlu berkomentar sesuatu yang tidak kita pahami. Soal ada pihak yang memang diduga bersalah, serahkan kepada aparat,” jelasnya.

 

Pewarta : Aryudi AR