PWNU DKI Jakarta Buka Liga Santri Nusantara Region Ibu Kota
NU Online · Sabtu, 13 Agustus 2016 | 07:01 WIB
Sekretaris PWNU DKI Jakarta H Muallif ZA menyerahkan bola kepada Ketua Panitia Pelaksana Liga Santri Nusantara (LSN) zona Ibu Kota Sumarsono di GOR Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (13/8) pagi. Penyerahan simbolis ini menandai pembukaan babak awal LSN untuk region Ibu Kota DKI Jakarta.
H Muallif ZA dalam sambutannya menyatakan apresiasi kepada grup peserta LSN yang terdiri atas santri pesantren di seantero DKI Jakarta.
“Saya memberikan motivasi kepada peserta yang terpilih sebagai putra terbaik yang mewakili pesantren. Santri selama ini dianggap hanya belajar ibadah. Di sini kita tunjukkan bahwa santri juga bisa berprestasi dalam bidang olahraga,” kata Muallif ZA.
Tampak hadir Kepala Bidang Pengembangan Pemda DKI Jakarta H Jazimi dan Ketua Rabithah Maahid Islamiyah NU DKI Jakarta H Bahauddin.
Sementara Sumarsono menyambut baik pembukaan LSN region DKI Jakarta ini.
“Alhamdulillah, kesempatan yang kita tunggu akhirnya tiba. Inilah pembukaan LSN region Jakarta,” kata Sumarsono.
Menurutnya, jumlah pesantren di DKI Jakarta yang terdata oleh RMI NU DKI Jakarta mencapai 88 pesantren. Hanya saja yang lolos seleksi berjumlah 33 grup sepak bola pesantren di Jakarta.
“DKI Jakarta pada LSN tahun kemarin masuk delapan besar. Tahun kemarin pesantren dari Jember mewakili Indonesia di luar negeri. Tahun ini kita rebut. Harus pesantren dari DKI Jakarta,” kata Sumarsono.
Pembukaan LSN region Jakarta ini disusul dengan pertandingan grup sepakbola Pesantren Al-Itishom melawan Pesantren Al-Falah. Sementara di lapangan lainnya grup sepakbola Pesantren As-Siddiqiyah melawan Pesantren Al-Misbah. (Alhafiz K)
Terpopuler
1
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
2
Mendesak! Orientasi Akhlak Jalan Raya di Pesantren
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
LD PBNU Ungkap Fungsi Masjid dalam Membina Umat yang Ramah Lingkungan
5
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
6
Orang-Orang yang Terhormat, Novel Sastrawan NU yang Dianggap Berbahaya Rezim Soeharto
Terkini
Lihat Semua