Nasional PRA MUKTAMAR KE-33 NU

PWNU Sumut Dukung Program Relawan Pendamping Desa

Ahad, 17 Mei 2015 | 01:30 WIB

Medan, NU Online
Ketua PWNU Sumatera Utara KH Afifuddin Lubis mengatakan, sebagai organisasi yang berjejaring hingga ke ranting, tugas NU sangat strategis dalam memberikan pendampingan terkait alokasi dana desa dari pemerintah, dalam hal ini Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.<> 

“Oleh karena itu, tepat juga jika PBNU mengeluarkan surat mandat kepada seluruh pengurus cabang dan wilayah NU untuk menjadi pendamping dalam program dana desa ini sehingga tepat sasaran,” ujarnya dalam sambutan Pra-Muktamar NU, Sabtu (16/5) malam di Pesantren al-Akbar al-Kautsar Jl Pelajar Timur, Medan.

Di hadapan para tamu undangan yang memadati pendopo pesantren, Kiai Afifiuddin menjelaskan bahwa banyak kader organisasi yang melupakan organisasinya setelah menjadi pejabat tinggi. “Di NU tidak. Contoh, terbukti dengan hadirnya Marwan Ja’far sebagai menteri, dan Walikota Sibolga, Syarfu Taruq yang juga Mustasyar PCNU Kota Sibolga malam ini,” ucapnya.

Rais Syuriyah PWNU Sumut, KH M Imron Hasibuan menerangkan, merupakan sejarah tersendiri untuk menjadikan Pesantren al-Kautsar al-Akbar sebagai tempat penyelenggaraan Pra-Muktamar ke-33 NU di Medan Sumatera Utara ini dalam membahas hal-hal yang berkaitan dengan kemaslahatan umat. 

“Semoga NU yang tercinta ini selalu konsisten berupaya untuk mewujudkan kemaslahatan umat, terutama dalam bidang ekonomi,” harapnya.

Sementara itu, Sekjen PBNU, H Marsudi Syuhud menekankan, bahwa dalam pertemuan ini diharapkan tidak hanya menjadi pertemuan tanpa konektivitas program, melainkan menyambungkan program pemerintah dengan rakyatnya, serta menyambungkan aspirasi masyarakat kepada pemerintah. “Bukan begitu Pak Menteri Marwan,” tanyanya.

Pertemuan ini diadakan sebelum pembukaan Pra-Muktamar secara resmi oleh Ketua Umum PBNU pada Ahad (17/5) pagi. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Ja’far juga memberikan sambutannya terkait dengan perekonomian warga NU dan dana desa. (Fathoni)