Nasional

Quraish Shihab: Jaga Diri dan Keluarga dari Api Neraka

Sab, 2 Juli 2022 | 14:30 WIB

Quraish Shihab: Jaga Diri dan Keluarga dari Api Neraka

Cendekiawan Muslim Indonesia Prof HM Quraish Shihab. (Foto: Tangkapan layar YouTube Quraish Shihab)

Jakarta, NU Online
Cendekiawan Muslim Indonesia Prof HM Quraish Shihab mengingatkan seluruh umat agar menjaga diri dan keluarga dari siksa api neraka. Seorang ayah bertanggung jawab terhadap istri dan anak-anaknya. Begitu pula, ibu memiliki tanggung jawab terhadap anak-anaknya.


“Peliharalah diri kalian, jangan sampai ada bagian dari dirimu yang dapat mengantar kamu tersiksa,” ujarnya dalam Podcast di YouTube Quraish Shihab bertema Tadabbur Surah at-Tahrim Ayat 6 (Bagian Dua), Jumat (1/7/2022) malam.


“Hati-hati, jangan sampai membiarkan keluargamu terjerumus dalam neraka. Setiap orang bertanggung jawab terhadap keluarganya. Bahkan, setiap orang dituntut untuk saling mengingatkan,” kata Prof Quraish.


Pengarang Tafsir Al-Misbah ini mengungkapkan bahwa setiap orang adalah pemimpin dan setiap yang memimpin bertanggung jawab atas kepemimpinannya, atas sosok-sosok yang berada di bawahnya.


Prof Quraish menjelaskan dua cara mengajar anak. Pertama adalah keteladanan. “Anda mengajari anak untuk tidak merokok tapi anda sendiri merokok maka tidak ada gunanya mengaji mereka,” terangnya.


Kedua, lanjut Prof Quraish, dengan cara mencarikan teman dan bacaan yang baik untuk anak-anak. Jangan sampai mereka berteman, membaca, dan menonton yang buruk-buruk.


“Kalau anak-anak sedang menonton, maka temanilah. Kalau ada sesuatu yang buruk bisa dijelaskan kepada mereka bahwa itu buruk dan ada akibatnya,” ungkap pria asal Sidrap Sulsel ini.


Menurut Prof Quraish, orang tua tidak bisa berlepas tangan terhadap anak-anaknya. Jika tidak mampu mengajar sendiri, maka datangkan guru dan pilihkan sekolah yang benar.


“Karena kita ingin memberikan yang terbaik bagi anak sehingga kita juga harus berkorban, itu adalah kuncinya,” tandas doktor jebolan Universitas Al-Azhar Kairo Mesir ini.


Prof Quraish juga mentadabburi ayat tersebut terkait surga dan neraka. “Ayat-ayat yang membicarakan tentang surga dan neraka sebenarnya ingin menggambarkan siksa di neraka yang pedih. Sementara surga digambarkan dengan kenikmatan luar biasa,” tuturnya.


Menurut Prof Quraish, neraka diperoleh karena perbuatan manusia dan surga diperoleh karena anugerah dan rahmat Allah. Tetapi, membagi tempat di surga itu karena perbuatan manusia.


“Bisa saja dengan perbuatan yang remeh menurut pandangan manusia, seperti memberi minum anjing yang kehausan dapat menjadikan Allah merahmatinya,” ujar Prof Quraish.


Prof Quraish menegaskan bahwa manusia perlu memahami dan menghayati makna-makna seperti Ayat 6 Surah at-Tahrim sehingga tidak meremehkan kebaikan dan dosa.


Kontributor: Afina Izzati
Editor: Musthofa Asrori