Nasional LIGA SANTRI 2018

Raih Top Skorer LSN, Bangkit Mustaqim Impikan Masuk Timnas

Sab, 13 Oktober 2018 | 01:30 WIB

Raih Top Skorer LSN, Bangkit Mustaqim Impikan Masuk Timnas

Top scorer LSN 2018, Bangkit Mustakim

Solo, NU Online
Meski gagal mengantarkan tim Nurul Fajri ke tangga juara Liga Santri Nusantara (LSN) 2018, namun penampilannya yang apik selama kompetisi, menarik perhatian dari banyak pihak, di antaranya dari kalangan para pencari bakat.

Muhammad Bangkit Mustaqim, begitu nama lengkapnya, menjadi sosok yang mencuri perhatian pada ajang LSN 2018. Striker Pondok Pesantren Nurul Fajri Majalengka ini menjadi top skor perhelatan tahun ini berkat catatan sebelas gol.

Sebagai seorang bobotoh, Bangkit yang kini masih berusia 16 tahun, memiliki impian untuk bisa bergabung dengan klub idolanya, Persib Bandung.

"Semoga juga masuk Timnas U-19, bisa kaya Rafli (Mursalim)," kata Bangkit, kepada NU Online, Jumat (12/10.

Bangkit mengungkapkan rahasianya agar bisa mencetak gol banyak ke gawang lawan. "Kuncinya pertama selalu berdoa kepada Allah, semangat dan fokus untuk mencetak gol," ungkap dia.

Karir Bangkit di dunia sepakbola tentu tidak dibangun dengan tiba-tiba saja. Ayah Bangkit, Rudi Mustaqim, mengungkapkan ketertarikan putranya di dunia sepakbola sudah terlihat sejak kecil. "Dari balita sudah beli bola. Kemudian 9 tahun ikut SSB, bahkan kemudian mendapat prestasi dan masuk Timnas Pelajar," terang Rudi.

Dari beberapa keterangan yang dihimpun NU Online, Bangkit mengawali langkah sebagai pesepakbola saat masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Dia bergabung bersama SSB Garuda Cirebon.

Pada tahun 2016 lalu, dia sempat dua pekan merasakan atmosfer sepak bola Spanyol. Bersama Akademi Sepak Bola ASAD 313 Jaya Perkasa Purwakarta, dia turun dalam ajang Mediterranean International Cup (MIC) XVI/ 2016.

Penampilannya yang terus menanjak membawanya ke seleksi Timnas Indonesia U-16. Namun pada akhirnya, pelatih kepala Fakhri Husaini lebih memilih Amiruddin Bagus Kahfi, Rendy Juliansyah dan Sutan Diego Armando Zico.

Tak terpilih ke dalam Timnas U-16, tak membuat surut semangat remaja kelahiran 20 Mei 2002 itu. Sesuai tanggal kelahirannya, gelar pencetak gol terbanyak menjadi momentum kebangkitannya.

"Kita sebagai orang tua, hanya bisa ikut mendorong hobi Bangkit di sepak bola. Semoga kelak ia bisa memberikan prestasi untuk timnya, untuk bangsa," harap sang ayah. (Ajie Najmuddin/Muiz)