Nasional

Rais Aam PBNU: Pengurus NU Ibarat Sopir

NU Online  ·  Kamis, 26 Oktober 2017 | 04:30 WIB

Rais Aam PBNU: Pengurus NU Ibarat Sopir

Halaqah Alim Ulama

Kuningan, NU Online
Rais Aam PBNU KH Maruf Amin memberikan tamsil, pengurus NU ibarat sopir, sedangkan pemiliknya adalah para ulama. 

“Para ulama diharapkan membantu pengurus untuk kebesaran NU, bukan hanya isman (besar namanya semata), tapi juga haqiqatan (memang sungguh-sungguh besar),” kata Kiai Maruf pada Halaqah Alim Ulama se-Wilayah 3 Cirebon, Ciamis, dan Banjar di Pondok Pesantren Mursyidul Falah, Selasa (24/10).

Tugas utama ulama, menurut Kiai Maruf, selain persoalan agama tafaqquh fiddin, juga tugas mas'uliyah ummatiyah yaitu penguatan akidah, juga pemberdayaan ekonomi umat.

“NU itu ciri utamanya adalah fikrah, yaitu aswaja an-nahdliyyah. Kenapa harus ditambahkan an-nahdliyyah karena ada yang mengaku aswaja namun menolak akidah Asyariyah dan aswaja itu selain tawassuth (moderat) juga tathawwuriyah (dinamis), namun tetap bermanhaj (manhajiyah). NU bermadzhab qouli dan manhaji. Tidak tekstualis, juga tidak liberal tetapi manhajiyyan menurut madzahibul arba'ah," urai Kiai Maruf..

Rais Aam mendorong jamaah dan pengurus NU untuk terus menerus melakukan dinamisasi pemikiran (tathwirul fikrah an-nahdliyyah), dengan mencari solusi atau jalan keluar keagamaan (makharij al-fiqhiyyah), salah satunya dalam mencari solusi kebangsaan (makharij al-wathaniyyah).

“Dengan demikian cara berfikir NU itu solutif atau makharijiyyah (selalu mencari jalan keluar),” katanya.

Selain fikrah, NU juga adalah harakah (gerakan) khususnya dalam rangka perbaikan umat (islahul ummah), salah satunya lewat pemberdayaan ekonomi umat dan perubahan sistem ekonomi nasional.

"Perlu gagasan tentang arus baru ekonomi Indonesia yang lebih mengedapankan penguatan ekonomi umat yang merata dan berkeadilan," tandas Kiai Maruf.(Das/Kendi Setiawan)