Nasional

Rais 'Aam PBNU: Saya Yakin NU Organisasi yang Diridhai Allah

Sel, 23 April 2019 | 03:30 WIB

Rais 'Aam PBNU: Saya Yakin NU Organisasi yang Diridhai Allah

KH Miftachul Ahyar (foto: istimewa)

Jakarta, NU Online
Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar menyerukan kepada warga NU agar percaya diri sebagai nahdliyin. Sebab menurutnya, NU merupakan organisasi sosial keagamaan yang besar dan diridhai Allah SWT karena berpaham Aswaja.

Hal itu disampaikan saat mengisi tausiyah pada acara Haul KH Muqarrobin Yusuf dan Hj Latifah Marhumah, Silaturahmi Warga NU, dan Tasyakur Pemilu Aman dan Damai di Pesantren Darul Musthofa Tanjung Priuk, Jakarta Utara, Senin (22/4) malam.

"Mantapkan kepribadianmu, tunjukkan kamu orang yang besar. Kamu warga Nahdlatul Ulama yang saya yakin sebuah organisasi yang diridhai Allah subhanahu wata'ala. Yang kita kenal dengan Aswaja An-Nahdliyah," kata Kiai Miftach.

Ia mengatakan bahwa Aswaja tidak hanya singkatan atas Ahlussunnah wal Jamaah, tetapi juga bisa disingkat menjadi Asal Wajar Saja. Sebab Islam mengajarkan penganutnya agar wajar (moderat, seimbang, dan tidak berlebih-lebihan). Hal itu sebagaimana yang tertera dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 143.

"Kenapa? yang wajar-wajar itulah Nahdlatul Ulama. Islam mengajarkan yang wajar, umat yang wajar adalah itu, Nahdlatul Ulama," ucapnya. 

Ia mengatakan, NU didirikan untuk menyatukan langkah antara ulama-ulama di pesantren dalam visi misi, perjuangan, dan harakahnya dalam rangka menebar kesejahteraan untuk seluruh umat tanpa dibeda-bedakan. "Ini tugas mulia Nahdlatul Ulama, mari kita rawat persatuan ini, jangan pecah-pecah lagi," ucapnya.

Kiai yang juga Pengasuh Pesantren Miftachus Sunnah Surabaya ini menyatakan, jika jumlah warga NU yang banyak ini terus bersatu dan diikuti dengan kualitas yang baik, maka ke depan peran NU dalam membangun Indonesia semakin banyak dan di depan.

"Kalau ini bersatu, saya yakin semua produk-produk anak bangsa yang terbesar, produk-produk negara yang tercinta ini, maka Nahdlatul Ulama inilah yang di depan sesuai dengan kebesaranya. (NU) Bukan besar jumlahnya saja, tetapi (juga) besar kualitasnya," ucapnya. (Husni Sahal/Muiz)