Nasional

Rais PCNU Kupang Keluhkan Susahnya Pembangunan Masjid di NTT

NU Online  ·  Jumat, 12 Juni 2015 | 03:03 WIB

Kupang, NU Online
Rais Syuriah Pengurus Cabang Nadhlatul Ulama (PCNU) Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, berdialog bersama Forum Kerukunan Umat Beragam (FKUB) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah yang berkunjung ke Kota Kupang selama tiga hari dalam rangka studi banding tentang kerukunan umat beragama.
Dialog bersama rombongan FKUB dari Kabupaten Klaten berlangsung di Hotel Neo By Aston Hotel di Jalan Eltari Kupang Nusa Tenggara Timur, Kamis (11/6).
<>
Di sela-sela dialog, Rais Suriah PCNU Kota Kupang H. Muhammad Abdurahman menjelaskan berbagai kendala persoalan yang dirasakan umat Islam di NTT tentang pembangunan rumah ibadah. "Itu faktor utama yang menjadi susah melakukan pembangunan rumah ibadah, baik masjid maupun mushala," katanya.

Ia mengatakan, sejauh ini berbagai kunjungan pemerintah pusat maupun FKUB dari beberapa provinsi dan Kabupaten yang berkunjung ke NTT telah komunikasi melalui berbagai dialog. Tetapi hari ini pembangunan masjid di NTT semakin susah, ruang gerak umat Islam juga sempit.

Pantuan NU Online, di Hotel Nea Aston Hotel Kupang, gambaran yang disampaikan beberapa tokoh Rais Syuriah dari PC NU Kota seperti disampaikan oleh H. Amir Kiwang, berharap pemerintah pusat lebih objektif menyikapi berbagai kendala yang dirasakan umat Islam di NTT, khusunya dalam memberikan ruang untuk umat melakukan ibadah, dan pembangunan rumah ibadah lebih dimudahkan karena pertumbuhan umat muslim hari ini cukup signifikan.

Ketua FKUB Kabupaten Klaten H. Syamsuddin Asyrofi ketika mendengar berbagai keterangan dari dialog bersama para tokoh NU Kota Kupang, menyampaikan agar banyak bersabar. "Insya Allah ke depan akan dimudahkan jika kita terus berjuang dan berupaya atas nama Allah. Memang kondisi terus terjadi di daerah-daerah yang dianggap minoritas," tuturnya.

Selain itu, dikatakan Syamsuddin, walaupun berbagai kendala yang dirasakan dalam pembangunan rumah ibadah, tetapi kita menjaga keharmonisan dalam umat beragama, katanya. (Ajhar Jowe/Mahbib)