Nasional

Rayakan Idul Fitri, Umat Islam Diminta Tetap Patuhi Protokol Kesehatan

Rab, 12 Mei 2021 | 15:04 WIB

Rayakan Idul Fitri, Umat Islam Diminta Tetap Patuhi Protokol Kesehatan

Menjaga diri dan keluarga itu adalah hukumnya wajib, dalam arti kesehatan itu adalah sesuatu yang wajib dipelihara.

Jakarta, NU Online
Hari kemenangan Idul Fitri telah tiba. Masyarakat muslim di dunia lebih-lebih di Indonesia memiliki sejumlah cara untuk merayakan hari besar Islam ini. Namun sayangnya, hari kemenangan ini kembali harus dijalani di tengah-tengah Pandemi Covid-19. Untuk itu, umat islam diminta tetap menjaga diri dan keluarga dengan mematuhi protokol kesehatan selama lebaran.


“Sekali lagi saya mengingatkan bahwa kita tetap harus waspada. Kewaspadaan terhadap diri kita sendiri, keluarga dan masyarakat,” ujar Sekjen MUI H Amirsyah Tambunan di Jakarta, Selasa (11/5).

 

Selain karena banyaknya fakta jumlah korban yang meninggal dunia, peringatan ini disampaikan karena perayaan Idul Fitri identik dengan berkumpul dan silaturahmi.


Ia menjelaskan bahwa kita diwajibkan untuk menjaga diri sendiri dan keluarga dari mara bahaya. Apalagi virus Covid-19 hanya bisa dikalahkan dengan cara menjaga protokol kesehatan bersama-sama. Sehingga dibutuhkan kesadaran yang tinggi untuk bersama-sama menerapkan protokol kesehatan terutama selama hari Idul Fitri.


“Dalam Islam diperintahkan dengan tegas dan jelas dalam Al-Qur’an ‘Qu anfusakum wa ahlikum nara’ hai orang-orang beriman pelihara diri, pelihara keluarga dan seluruhnya tentu daripada siksa api neraka,” tutur Amirsyah.


Ia meminta agar jangan sampai kita lalai, lalu covid menjadi bagaikan neraka dunia bagi kita. Oleh karena itu ia meminta agar kita harus terus waspada, supaya kita mampu menjaga diri kita dengan sebaik-baiknya.


“Menjaga diri dan keluarga itu adalah hukumnya wajib, dalam arti kesehatan itu adalah sesuatu yang wajib dipelihara. Kenapa wajib? Karena menjaga kesehatan itu harus terus bersama-sama, supaya kita bisa melakukan ibadah, kita bisa mencari nafkah buat keluarga, kita bisa beramal untuk kemaslahatan umat dan bangsa,” ungkapnya.

 
Sebagai gantinya, ia mengusulkan agar kita memanfaatkan teknologi yang sudah berkembang untuk melakukan silaturahim dan menyapa keluarga dan teman. “Bisa dilakukan silaturahim lewat virtual. Intinya jangan berkumpul dulu untuk sementara, dalam arti kerumunan. Karena itu akan sangat berpotensi untuk membuat klaster baru penyebaran Covid. Dan mudah-mudahan ini dapat diikuti oleh masyarakat,” tukasnya.


Hingga 11 Mei 2021 menurut data worldometer tentang kasus Covid-19 di Indonesia. Terdapat kasus aktif sebanyak 95,924 dengan jumlah kasus harian sebesar 5,021. Sementara itu, jumlah total kasus di Indonesia mencapai 1,728,204, dengan jumlah korban meninggal sebanyak 47,617 dan jumlah korban sembuh sebanyak 1,584,878 orang.


Pewarta: Ahmad Rozali
Editor: Muhammad Faizin