Nasional MUNAS-KONBES NU 2019

Relasi Baik NU Maluku dengan Pemerintah dan Warga Muhammadiyah

Kam, 28 Februari 2019 | 08:00 WIB

Relasi Baik NU Maluku dengan Pemerintah dan Warga Muhammadiyah

Para pengurus NU Maluku

Kota Banjar, NU Online
Maluku dikenal dengan masyarakatnya yang sudah terbiasa menjalankan tradisi Ahlussunnah wal Jamaah. Meskipun berpenduduk heterogen, sebagian besar adalah warga Nahdlatul Ulama.

Hal tersebut dikatakan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Maluku KH Karnusa Serang, saat ditemui di ruang penginapan dalam Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) NU, di Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo, Kota Banjar, Jawa Barat Rabu (27/2).

"Muhammadiyah juga ada. Tapi tetap lebih banyak NU. Uniknya banyak warga Muhammadiyah yang juga mengamalkan amalan atau tradisi NU. Seperti musalnya membaca ratib, yasinan, dan tahlilan. Itu tidak ada masalah," katanya.

Selain itu, ia mengungkapkan bahwa PWNU Maliku senantiasa menjaga relasi baik dengan pemerintah setempat.

"Pemerintah setiap tahun mengucurkan dana melalui APBD untuk kelancaran organisasi NU," kata Kiai Serang, demikian ia akrab disapa.

Kemudian, PWNU Maluku sedang dalam proses pembangunan kantor baru. Sebab selama ini, sejak kepemimpinan Kiai Serang, PWNU mengontrak untuk dijadikan kantor seharga Rp40 juta selama setahun.

"Saya baru menjabat Ketua PWNU Maluku sejak akhir 2018 lalu. Sebelum saya bahkan sama sekali tidak punya kantor. Maka program pertama saya adalah membangun gedung itu," kata Magister Ilmu Filsafat ini.

Ia bersyukur karena pemerintah setempat memberikan bantuan berupa tanah untuk membangun kantor, walaupun hanya berstatus pinjaman bukan hak milik.

"Jadi statusnya itu pinjam-pakai selama 20 tahun. Tanah itu seluas 200-300 meter persegi dan sejauh ini baru tahap membangun pondasi terlebih dulu," katanya.

Langkah pertama membangun kantor tersebut, PWNU Maluku menggunakan anggaran yang dikeluarkan pemerintah sejumlah Rp250 juta, dari total Rp1 miliar.

"Tapi saya berkeinginan bahwa ke depan, saya akan berbicara dengan Gubernur Maluku untuk menghibahkan tanah itu," katanya.

Sehingga, lanjut Kiai Serang, Kantor PWNU Maluku berdiri di atas tanah yang tidak lagi berstatus sebagai pinjaman, tapi sudah hak milik.

"Itu sedang diusahakan," pungkas Kiai Serang, dengan gaya bicara yang khas.

Sebagai informasi, Kiai Serang datang ke Munas-Konbes NU di Kota Banjar bersama sembilan pengurus harian PWNU Maluku lainnya. 

Mereka berangkat bersama-sama dari Maluku menggunakan pesawat menuju Jakarta, dan melanjutkan perjalanan dengan kereta bersama rombongan dari PBNU. (Aru Elgete/Kendi Setiawan)