Nasional

Saling Koordinasi Kunci Kinerja Lembaga dan Banom NU

NU Online  ·  Ahad, 23 September 2018 | 13:45 WIB

Jakarta, NU Online 
Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini menegaskan bahwa koordinasi antara sesama lembaga dan badan otonom NU adalah kunci keberhasilan programa. Juga koordinasi dengan PBNU. Karena kalau tidak ada saling koordinasi akan terjadi tumpang tindih program.  

“Koordinasi. Koordinasi. Misalnya kalau ada tuntutan dari NU untuk membantu Lombok, itu harus rapat koordinasi. Itu kan sampai 9 miliar kan. Koordinasi,” ungkapnya di ruangannya selepas Rapat Pleno PBNU di Gedung PBNU, Jakarta, Sabtu (22/9). 

Menurut dia, lembaga dan banom yang bisa terkait dengan satu hal, harus saling dikoordinasikan dan bekerja berdasarkan tugas  pokok dan fungsi (tupoksi)-nya. Lembaga dan banom NU harus menghilangkan egosektoralnya.

“Tapi begitu keluar, semua melakukan gerakan menjadi satu, misalnya NU Peduli untuk membantu Lombok. 

Jadi, lanjutnya, di antara lembaga dan banom NU jangan sampai terjadi operlap (tumpang-tindih). Ia mencontohkan, LAZISNU adalah lembaga fundraising (penggalangan dana). Kemudian, ketika membantu korban Lombok, pengelolaan tanggap darurat dan pasca bencana tugasnya harus diserahkan ke LPBINU. 

Kemudian, sambungnya, untuk membantu madrasah yang rusak, itu harus berkoordinasi pula dengan Lembaga Pendidikan Ma’arif NU. 

“Kalau asal kerja, bisa aja kan LAZISNU mengerjakan semuanya. Tapi itu kan tidak tepat,” tegasnya.

Dengan saling koordinasi yang baik, kata Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal pada Kabinet Indonesia Bersatu II pada masa Presiden Sosilo Bambang Yudhoyono ini, lembaga dan banom NU relatif dapat bekerja dengan baik. 

“Alhamdulillah mengalami peningkatan-peningkatan,” pungkasnya. (Abdullah Alawi)