Nasional

Satgas Covid-19 PBNU: Gunakan Vaksin yang Sama sebagai Booster

Rab, 5 Januari 2022 | 19:30 WIB

Satgas Covid-19 PBNU: Gunakan Vaksin yang Sama sebagai Booster

Pemberian vaksin booster harus segera terlaksana. Hal ini dinilai penting lantaran gap angka jumlah penerima vaksin dosis satu dan dua masih terbilang tinggi.

Jakarta, NU Online

Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, dr Muhammad Makky Zamzami menyarankan agar vaksinasi Covid-19 ketiga atau vaksinasi booster untuk menggunakan jenis vaksin yang sama dengan jenis vaksin yang digunakan pada dua dosis sebelumnya.


“Misalnya dia menggunakan Sinovac, ya gunakan Sinovac di dosis 1, 2, dan 3,” terang Makky kepada NU Online, Rabu (5/1/2022). 


Kendati demikian, merujuk pada pelaksanaan booster kepada para tenaga kesehatan beberapa waktu lalu. Sejauh ini, tidak ditemukan permasalahan terkait penggunaan jenis vaksin yang berbeda sebagai booster.


“Kemarin, pemerintah melakukan skenario yang berbeda terhadap tenaga kesehatan. Jadi booster untuk nakes dengan Moderna, pada awalnya itu kan Sinovac,” tuturnya.


Namun, ia tetap menyarankan untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu terkait penggunaan jenis vaksin booster yang berbeda dengan kedua dosis vaksin sebelumnya.


“Idealnya perlu berkonsultasi dengan dokter yang menyuntikkan atau bertanggung jawab. Apakah lebih baik dengan jenis vaksin yang sama atau tidak. Secara, biasanya untuk booster menggunakan jenis yang sama,” papar dr Makky.


Ia menambahkan, pemberian vaksin booster harus segera terlaksana. Hal ini dinilai penting lantaran gap angka jumlah penerima vaksin dosis satu dan dua masih terbilang tinggi.

 

Ia menyebut, kekebalan kelompok yang lebih tinggi menjadi belum tercapai sebab adanya kendala gap tersebut. Selain itu, ia menyebut adanya mutasi baru Covid-19 varian Omicron juga melandasi penyegeraan pelaksanaan vaksin booster ini.


“Vaksin booster itu memang harus dilaksanakan. Dengan adanya mutasi baru Omicron ini, vaksin booster ini sangat perlu dilakukan,” kata Bendahara Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) periode 2015-2021 tersebut.


Ia berharap, masyarakat dapat turut serta berkontribusi dalam mencegah kemungkinan terjadinya gelombang baru dengan bersama-sama tertib menerapkan protokol kesehatan dan juga mengikuti program vaksinasi booster tersebut.


“Untuk tahun ini saya rasa kita jangan mengulangi gelombang kemarin. Lakukan apa yang sudah kita lakukan dan berhasil untuk mencegah timbulnya gelombang ketiga. Terutama untuk anak-anak usia 1-6 tahun itu harus lebih berhati-hati dan dijaga” urainya.


Sebagai informasi, pemerintah mengeluarkan jadwal perdana pelaksanaan vaksinasi ketiga Covid-19 atau vaksinasi booster pada 12 Januari mendatang.

 

Kendati demikian, hingga saat ini pemerintah masih menunggu konfirmasi dan rekomendasi dari Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) terkait jenis dan dosis yang akan digunakan.


Kontributor: Nuriel Shiami Indiraphasa

Editor: Fathoni Ahmad