Bantul, NU Online
Hayatul Rojal, anak berusia 16 tahun itu seperti paling berduka setelah timnya, kesebelasan Thoriqun Najah dari Aceh Selatan dikalahkan kesebesan Nur Iman Mlangi, Yogyakarta. Ia menangis sesenggukan di tribun official timnya. Beberapa kali teman-temannya membesarkan hatinya. Tapi dia masih saja kelihatan murung.
Debutnya di Liga Santri Nusantara sebetulnya sangat bagus. Sampai babak 8 besar usai Jumat malam (28/10), dia masih pada posisi kedua mesin gol terbanyak dari ratusan pemain. Pada pertandingan itu pun, dia menyumbangkan satu gol. Namun, kekalahannya, membuat seluruh Laskar Pala, julukan timnya, menangis.
“Faktor kekalahan tidak konsentrasi,” katanya ketika ditanya di pingggir lapangan Stadion Sultan Agung, Bantul, Yogyakarta. Ketika ditunggu penjelasan lebih lanjut, ternyata berhenti sampai di situ. Sepertinya ia masih ingat di menit-menit akhir tak mampu memanfaatkan peluang ketika sudah berhadapan dengan kiper Nur Iman. Tendangannya melenceng ke kanan gawang.
Sejak kapan menyukai bola? Dia menjawab singkat, sejak kecil. Siapa pemain bola paling favorit? Bambang, jawabnya. Tak ada tambahnnya Pamungkas, misalnya. Entah Bambang mana yang dimaksud. Sementara ketika ditanya pemain dunia yang disukainya, Mario Gomez, seorang pemain sepak bola Jerman asal Spanyol.
Ditanya kelas berapa, dia menjawab dua, Jurusan IPA. Singkat-singkat. Dan masih tampak murung.
Barulah ketika ditanya rangking, kali ini dia tersenyum seperti baru saja menciptakan gol terindah yang mengembalikan kemenangan timnya.
“Rangking terakhir, katanya, ”ketiga puluh,” tutupnya sambil tertunduk. (Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Workshop Jalantara Berhasil Preservasi Naskah Kuno KH Raden Asnawi Kudus
3
Rapimnas FKDT Tegaskan Komitmen Perkuat Kaderisasi dan Tolak Full Day School
4
Ketum FKDT: Ustadz Madrasah Diniyah Garda Terdepan Pendidikan Islam, Layak Diakui Negara
5
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
6
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
Terkini
Lihat Semua