Lombok Utara, NU Online
Guna memastikan bantuan dari program NU Peduli Lombok tersalurkan dengan baik dan tepat sasaran, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), H Helmy Faishal Zaini mengunjungi Lombok. Kawasan yang dikunjungi adalah Pesantren Bayyinul Ulum, di Dusun Subak Sepuluh, Desa Santong, Kecamatan Kayangan, Lombok Utara, Selasa (4/9).
“Dalam rangka tentunya melihat keadaan di Lombok, dan memastikan bahwa bantuan yang telah dihimpun melalui gerakan NU Peduli Lombok tersalurkan dengan baik,” jelas Helmy.
Bantuan tersebut, kata Helmy untuk pendidikan, kesehatan, hunian sementara, sekolah darurat, trauma healing, bantuan psiko sosial bagi masyarakat yang trauma akibat gempa. “Dan saya melihat, mengecek langsung, alhamdulillah semuanya berjalan dengan baik,” ungkapnya.
Helmy juga menyampaikan rasa terima kasih kepada para donatur dan mengajak seluruh masyarakat untuk terus bahu-membahu membantu warga Lombok.
“Terima kasih kepada para donatur tentunya. Doa kami mudah-mudahan semoga menjadi amal shaleh, dan mari terus kita bahu-membahu membantu agar Lombok ini bisa bangkit kembali,” katanya.
Pada kesempatan itu, berbarengan dengan kegiatan Bershalawat bersama Haddad Alwi yang digagas Lembaga Pendidikan Ma’arif NU, Helmy juga menyerahkan sejumlah tas. Bantuan diberikan kepada para santri Pesantren Bayyinul Ulum yang dipimpin Tuan Guru Haji Sukarman.
Selanjutnya, bersama Tim NU Peduli, Helmy menyusuri beberapa lokasi yang menjadi titik program NU Peduli Lombok.
Anggota tim, Anik Rifqoh menjelaskan bahwa program untuk tanggap darurat sudah selesai. Bantuan logistik pun sudah berjalan di berbagai titik, di enam Posko NU Peduli.
“Alhamdulliah, pelan-pelan kita masuk ke masa transisi. Saat ini, kami sedang membangun MCK darurat di beberapa titik pengungisan. Juga hunian sementara,” jelasnya.
Selain itu, juga dibangun mushalla dan madrasah darurat. “Agar warga bisa beraktivitas, bisa beribadah, dan anak-anak bisa bersekolah seperti sedia kala,” papar Anik, yang juga manajer program NU Care-LAZISNU.
Disampaikan pula, dalam rancangan program, untuk tanggap darurat selesai sampai 30 Agustus. Kemudian tahap transisi akan berjalan hingga Februari 2019. Setelah itu, lanjut ke tahap rehabilitasi dan rekonstruksi. (Wahyu Noerhadi/Ibnu Nawawi)