Nasional

Sekjen PBNU Tanggapi Pertemuan Jokowi-Prabowo

Sab, 13 Juli 2019 | 14:00 WIB

Sekjen PBNU Tanggapi Pertemuan Jokowi-Prabowo

Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini.

Jakarta, NU Online
Sekretaris Jenderal PBNU A Faishal Zaini mengatakan pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan juga Prabowo Subianto pada Sabtu (13/7/19) sebagai momen penting, bersejarah, dan indah yang dinantikan dan didambakan oleh segenap bangsa Indonesia.

"Akhirnya keduanya, baik Pak Joko Widodo maupun Bapak Prabowo Subianto menujukkan kelas kenegarawanannya. Keduanya sepakat bahwa kepentingan nasional lebih diutamakan di atas segalanya demi membangun bangsa yang lebih maju dan berperadaban," ungkap Sekjen Helmy.

Pertemuan antara dua tokoh ini menjadi investasi besar bagi tumbuh kembangnya iklim demokrasi yang matang. "Ini sangat penting dan menggembirakan kita bersama. Keduanya, baik Bapak Jokowi maupun Bapak Prabowo, memberikan sumbangan besar dan berharga bagi proses pembelajaran serta pendewasaan politik di Indonesia," imbuhnya.

Menurut Sekjen Helmy, kedua tokoh tersebut akan dicatat oleh sejarah Republik ini karena telah menyumbangkan investasi yang besar bagi proses pematangan demokrasi. Jalan cerah menuju Indonesia yang berdaulat, makmur, demokratis dan berkeadilan.

Sekjen Helmy juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama menghentikan segala syak-wasangka dan prasangka buruk. "Cukup bagi kita untuk memaknai peristiwa bertemunya dua tokoh ini sebagai ajang pembelajaran dan pendewasaan bagi bangsa dan negara. Momentum ini mari kita jadikan sebagai wahana penyatuan kembali persatuan dan kesatuan bangsa," jelasnya.

Kepada segenap pihak yang selama ini menciptakan konten dan narasi yang cenderung memecah belah bangsa, Sekjen Helmy meminta agar dapat menghentikan narasi-narasi itu. Jangan ada lagi narasi dan opini yang cenderung mengarah pada narasi adu domba yang mengancam persatuan dan mengoyak rasa kemanusiaan dalam berbangsa dan bernegara. 

"Mari menatap ke depan secara optimistis untuk menuju Indonesia yang lebih baik, lebih cerah dan senantiasa hidup rukun dalam bingkai kebinekaan," pungkasnya. (Red: Kendi Setiawan)