Nasional KONFERWIL NU JATIM

Sepak Terjang MTA Dibahas di Arena Konferwil

Jum, 31 Mei 2013 | 21:04 WIB

Sidoarjo, NU Online
Sepak terjang kelompok garis keras yang menamakan diri MTA dibincang di acara pembukaan Konferensi Wilayah (Konferwil) NU Jawa Timur di Pondok Pesantren Bumi Sholawat Sidoarjo, Jumā€™at (31/5) malam.<>

Rais Syuriyah Pengurus Wilayah (PWNU) Jatim KH Miftahul Akhyar dalam pidato pengantar atau iftitah yang disampaikan dalam bahasa Arab menyesalkan munculnya kelompok Islam garis keras yang gemar yang gemar menuding kafir dan syirik untuk kelompok lain.

ā€œKelompok yang dimaksud di sini adalah yang bernama MTA atau majelis tafsir al-Qurā€™an,ā€ kata Kiai Miftah.

Ia menyesalkan kelompok ini yang sangat membenci berbagai tradisi keagamaan NU. Bahkan kelompok ini menyebut tradisi tahlil lebih hina dari pada daging anjing, sampai-sampai mereka latah menyebut daging anjing halal hukumnya.

Pengasuh Pondok Pesantren Bumi Shalawat KH Agoes Ali Masyhuri saat memberikan sambutan menegaskan kembali pernyataan Rais Syuriyah. ā€œSekarang ini ada kelompok yang mengharamkan tahlil dan menghalalkan anjing,ā€ katanya.

Namun kepada ribuan warga NU yang hadir hingga ke luar pagar pondok pesantren, melalui pengeras suara sang tuan rumah buru-buru berpesan, tidak perlu menaggapi kelompok yang dimaksud. ā€œYang beda jangan dianggap lawan,ā€ katanya.

Seperti diwartakan kasus MTA ini muncul ke permukaan setelah pimpinan MTA melaporkan Ketua PCNU Kota Malang KH Marzuki Mustamar ke polisi akibat ceramahnya di pondok pesantren Tambak Beras Jombang yang mengkritik keras hujatan-hujatan MTA melalui siaran radio.

Akibat laporan itu, pengasuh Pesantren Tambak Tambak Besar Gus Irfan sempat dipanggil pihak kepolisian untuk dimintai keterangan. Kontan kejadian ini memicu reaksi dari warga NU di berbagai daerah terutama dari para anggota Banser dan pendekar Pencak Silat NU Pagar Nusa.

KH Agoes Ali Masyhuri saat memberikan sambutan dalam acara pombukaan Konferwil itu sempat bergurau. ā€œKita ini biasanya kumpul dan kompak kalau ada mongso (lawan),ā€ katanya.

Pembukaan Konferwil NU Jatim dihadiri sejumlah tokoh antara lain sesepuh NU KH Muchit Muzadi, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Katib Syuriyah PBNU KH Yahya Staquf, Mantan Ketua MK Mahfud MD, Ketua Umum ISNU Ali Masykur Musa, Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim Soekarwo dan Saifullah Yusuf, dan delegasi pengurus NU dari 44 cabang serta para kiai dari berbagai pondok se-Jatim.

Terkait sepak terjang MTA, salah satu agenda di arena Konferwil adalah bedah buku bertajuk ā€œMeluruskan Doktrin MTA: Kritik atas Dakwah Majelis Tafsir Al-Qurā€™an di Soloā€ yang menghadirkan KH Marzuki Mustamar dan penulis buku itu. Kegiatan tidak diselenggarakan di ruang sidang konferwil, namun di panggung terbuka di sekitar arena konferwil pada Ahad (2/6) siang yang akan diikuti ribuan warga yang hadir.

.

Penulis: A. Khoirul Anam