Nasional

Siapkan Buku Fiqih Braille, Bimas Islam Jaring Masukan dari Penyandang Disabilitas Netra

Jum, 20 Juli 2018 | 04:30 WIB

Jakarta, NU Online
Ditjen Bimas Islam terus berupaya meningkatkan tradisi kepustakaan Islam, termasuk pada penyandang disabilitas. Setelah menyusun Naskah Fikih Ibadah Braille pada 11 Juni 2018 lalu, Subdit Kepustakaan Islam, Direktorat Urais Binsyar, menggelar Workshop Kepustakaan Islam Bagi Penyandang Disabilitas Netra di Hotel Sotis, Jakarta, Kamis (19/7).

Acara tersebut dibuka oleh Dirjen Bimas Islam, Muhammadiyah Amin. Ia menyampaikan apresiasi tinggi atas pelaksanaan workshop yang melibatkan hampir 100 persen peserta dari pegiat pustaka Islam berlatar belakang penyandang disabilitas netra tersebut.

"Saya mengucapkan banyak terima kasih dan apresiasi kepada seluruh peserta workshop hari ini karena telah menerima undangan kami dan berkenan meluangkan waktunya untuk hadir. Sungguh ini adalah bukti betapa terjaganya kepercayaan masyarakat terhadap layanan yang ada di Bimas Islam," kata Amin.

Apresiasi yang disampaikan mantan Rektor IAIN Sultan Amai Gorontalo itu disambut gemuruh tepuk tangan oleh seluruh peserta yang hadir.

Di hadapan 50 orang wakil dari Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia (ITMI) itu, Amin memaparkan luasnya tanggung jawab yang diemban Ditjen Bimas Islam, termasuk di dalamnya amanah untuk memenuhi layanan Kepustakaan Islam yang bermuara pada peningkatan mutu pemahaman ajaran Islam.

"Dengan lahirnya PMA 42 Tahun 2016, Ditjen Bimas Islam saat ini memiliki struktur baru, yaitu Subdit Kepustakaan Islam, dengan demikian bentuk tanggung jawab untuk terus menjaga mutu pemahaman keagamaan Islam didukung pula oleh satu fondasi pengetahuan mendasar berupa layanan literasi dan kepustakaan Islam," urainya.

Tak cukup memberikan sambutan yang hangat, Guru Besar Ilmu Hadits UIN Makasar itu juga menunjukkan keseriusannya dengan mendaftarkan ITMI sebagai ormas Islam yang akan mendapat bantuan dari negara pada tahun 2018.

"Prinsip mendasar kehadiran sebuah negara adalah dengan memberikan perhatian serius terhadap semua warganya, dan terutama dengan melihat perjuangan peningkatan kualitas keagamaan seperti yang dilakukan oleh saudara-saudara penyandang disabilitas netra ini, saya usulkan agar tahun ini ITMI dapat menerima bantuan dari Bimas Islam," ujar Amin.

Workshop Kepustakaan Islam bagi Penyandang Tuna Netra digelar selama tiga hari, dimulai hari  ini dan akan berakhir pada Sabtu (21/7). Selain Dirjen Bimas Islam, narasumber yang dihadirkan pada acara tersebut antara lain Ketua Komisi VIII DPR RI, Sesditjen Bimas Islam, Direktur Urais Binsyar, Praktisi Literasi Islam Braille, DPP ITMI, dan Kasubdit Kepustakaan Islam. (Red Alhafiz K)