Nasional

Siswi MAN IC Serpong Ini Lolos Ujian Masuk Hokkaido University Jepang

Ahad, 26 Maret 2017 | 16:53 WIB

Siswi MAN IC Serpong Ini Lolos Ujian Masuk Hokkaido University Jepang

Medina (kanan) saat mengikuti pertukaran pelajar di Sizuoka Jepang (Foto; Medina)

Jakarta, NU Online
Salah satu siswi Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC) Serpong Tangerang Selatan meraih beasiswa dari Hokkaido University Jepang. Siswi bernama Medina Janneta El Rahman yang masih duduk di kelas 3 ini dipastikan mendapat kesempatan belajar di negeri sakura setelah ada pengumuman di website kampus tersebut.

Kabar itu disampaikan Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag Abdurrahman Mas’ud, Jumat (24/3) malam. “Alhamdulillah berkat doa keluarga besar, Medina lulus dan diterima dengan beasiswa di salah satu universitas bergengsi di Jepang, yakni Hokkaido University. Saat ini, Medina belum tahu karena di pondok tidak bisa akses internet,” ujarnya kepada NU Online melalui telepon pintar.

Mas’ud mendapat kepastian kabar tersebut langsung dari situs resmi Hokkaido University. Karena Medina sedang tidak bisa mengakses internet di pondok, sementara dia cemas atas hasil pengumuman yang mestinya diumumkan online Rabu (22/3).

“Dia lalu minta tolong saya buka situs Hokkaido University. Ternyata setelah saya cek beberapa kali baru malamnya pengumuman itu bisa saya akses. Alhamdulillah sujud syukur tidak lupa saya lakukan dengan ibunya Medina,” ungkap Guru Besar UIN Walisongo ini penuh suka cita.

Pengumuman tersebut berbunyi, “Congratulation for the third grade student who passed the selection of Hokkaido University (Hokudai) Japan 2017/1018 academic year. Name, Medina Janneta El Rahman, major: Integrated Science Program (ISP) , course details: Program includes bachelors and master componens with the possibility of graduation in 5 years. Scholarship category: On progress.”

Usai mengakses kabar tersebut, Mas’ud pun menghubungi Medina melalui telepon pesantren. “Awalnya saya telepon ke pondok susah nyambung. Akhirnya nyambung juga. Sempat saya takut-takutin dia, siap mental ya tidak bisa tidur dengar info papa dari Hokkaido. ‘Insya Allah, Pak,’ kata dia. ‘Dengar baik-baik, Nak. Medina diterima.’ Alhamdulillah. Lalu, kami pun tertawa bersama,” tutur Mas’ud sembari mengingatkan putrinya agar tidak lupa sujud syukur.

Doktor jebolan UCLA Amerika Serikat ini menambahkan, sebelum ke Jepang, putri satu-satunya itu berkeinginan untuk menyicil hafalan Quran di Kudus, Jawa Tengah. Ia senang sekali atas capaian pendidikan putrinya itu. Ia teringat tiga tahun silam saat menulis testimoni untuk anak gadisnya tersebut.

“Medina itu anak yang smart, meski belum memaksimalkan kepintarannya. Belum fokus ke studi. Lebih sibuk dengan kegiatan ekskul, sampai jarang punya akhir pekan. Yang lebih dominan lagi, dia sangat mandiri dalam menjaga diri, sampai-sampai pernah ke klinik untuk operasi kecil tanpa memberi kabar dan tanpa ditemani orang tua. Lucunya, pihak klinik mengira Medina mahasiswi padahal baru tingkat SMP,” tutur Mas’ud seperti tulis di buku diarynya.

Bapak empat anak ini mengaku terharu atas minat dan kemampuan Medina dalam menguasai bahasa asing, yakni Jepang dan Inggris. “Terutama bahasa Jepang. Dia belajar sendiri. Karena memang tidak ada pelajaran bahasa Jepang di SMP-nya itu. Saya menduga karena dia sangat mencintai anime dan artis Jepang,” ungkap suami Ella Nurlaila ini. (Musthofa Asrori/Abdullah Alawi)