Nasional JELANG KONFERWIL NU JATIM

Soal Money Politic, Terserah Hati Nurani

Sen, 27 Mei 2013 | 01:30 WIB

Surabaya, NU OnlineĀ 
Politik uang atau money politic benar-benar menjadi perhatian sekaligus keprihatinan para kiai Jawa Timur, khususnya dalam pemilihan ketua di ajang Konferensi Wilayah (Konferwil) NU Jawa Timur nanti.<>

Para pemain politik diduga juga ikut bermain dalam perhelatan tersebut, sehingga money politicĀ kerap dijadikan senjata untuk menggolkan jagonya. Kendati demikian, panitia Konferwil tidak punya kemampuan untuk mendeteksi dan menghalang-halangi terjadinya money politic lantaran operasinya rahasia.Ā 

ā€œKita hanya bisa menghimbau agar siapapun bisa menghindari money politic dalam pemilihan ketua nanti. Selebihnya terserah kepada hati nurani masing-masing,ā€ tukas Sekretaris PWNU Jawa Timur, Masyhudi Muchtar Ā kepada NU Online di sela-sela Workshop LKKNU-BKKBN Jawa Timur di hotel Fortuna, Surabaya, Sabtu (25/5).

Menurut Masyhudi, sejak awal sudah digulirkan wacana mekanisme Ahlul Halli Wal Aqdi (Ahwa) untuk Ā pemilihan ketua. Dikatakannya, untuk menghindari terjadinya money politk, Ahwa sangat pas dan islami serta dipastikan bisa menangkal terjadinya money politic. Namun belakangan banyak masukan bahwa sistem Ahwa belum saat diterapkan. ā€œAhwa memang bagus dan islami tapi dari sejumlah masukan bahwa Ahwa belum pas untuk saat ini,ā€ ungkapnya.

Lebih jauh Masyhudi menandaskan bahwa sampai detik ini cabang-cabang dan PWNU Jawa Timur menyerahkan sepenuhnya kepada forum nanti tentang mekanisme yang akan dipakai dalam pemilihan ketua nanti; menggunakan sistem Ahwa atau konvensional seperti yang sudah-sudah. Sebab, masing-masing sistem punya kelebihan dan kekurangannya.Ā 

ā€œKalau di awal-awal, sepertinya semua sepakat menggunakan Ahwa, tapi sekarang banyak juga yang menginginkan kembali ke sistem konvensional. Ya tergantung forum nanti,ā€ ujarnya.

Seperti diketahui, sejauh ini ada beberapa cabang NU yang menolak sistem pemilihan ketua menggunakan Ahwa. Diantara yang menolak itu adalah NU Cabang Jember.



Redaktur Ā  Ā : A. Khoirul Anam
Kontributor: Aryudi A. Razak