Nasional

Strategi Capres Atasi Komersialisasi Budaya: Siapkan Dana Abadi hingga Bentuk Kementerian Kebudayaan

Ahad, 4 Februari 2024 | 20:45 WIB

Strategi Capres Atasi Komersialisasi Budaya: Siapkan Dana Abadi hingga Bentuk Kementerian Kebudayaan

Ilustrasi capres Anies, Prabowo, Ganjar. (Ilustrasi: NU Online/Aceng)

Jakarta, NU Online

Dalam sesi kedua Debat Kelima Capres, subtema kebudayaan menjadi sorotan. Panelis menanyakan pandangan dan sikap masing-masing pasangan calon (paslon) terhadap komersialisasi budaya serta proses destruktif terhadap tumbuhnya kebudayaan yang responsif. Jawabannya, mulai dari menyiapkan dana abadi budaya hingga membentuk kementerian kebudayaan. 


Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menekankan pentingnya budaya sebagai karakter bangsa. Karena itu, pihaknya berencana mendirikan dana abadi budaya sebagai program meningkatkan kesejahteraan budayawan.


"Kami merencanakan akan ada dana abadi budaya untuk memberi dorongan dan dukungan untuk semua aktor-aktor, pelaku budaya kita di semua bidang termasuk pencak silat, wayang, dan musik," ujar Prabowo dalam debat di Jakarta Convention Center (JCC), Ahad (4/2/2024).


Pemerintah, sambung Prabowo, bukan hanya bertugas menjadi legislator tapi pemerintah harus ada di depan bekerja untuk rakyat agar mampu menjaga dan melestarikan budaya di semua bidang.


Menanggapi hal itu, capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo berpendapat bahwa birokrat seharusnya hanya memfasilitasi para pelaku seni budaya, membiarkan mereka yang mengerjakannya. Menurut Ganjar, budaya akan tumbuh dengan melibatkan pemerintah dalam proses kreatif para seniman, penyanyi, pembuat film, dan penulis buku.


"Pemerintah tidak perlu takut, pemerintah mesti dikritik dan biarkan mereka mengespresikan dengan seni, karakter, dan budaya. Kita cukup fasilitasi mereka yang akan mengerjakan," timpalnya.


Sementara itu, capres nomor urut 01 Anies Rasyid Baswedan berpendapat bahwa kebudayaan bukan hanya satu sektor pembangunan, tetapi tujuan seluruh kegiatan pembangunan adalah membangun kebudayaan. 


"Yang harus dikerjakan pemerintah menciptakan ekosistem yang sehat sehingga para budayawan bisa memunculkan ekspresinya," jelasnya.


Lantas, Anies berkomitmen membentuk Kementerian Kebudayaan untuk menjadi penyalur sumber daya negara bagi kalangan budayawan.


"Saya bersama pasangan (Abdul Muhaimin Iskandar) akan membentuk Kementerian Kebudayaan yang akan menjadi penyalur sumber daya negara untuk diberikan terhadap kalangan budayawan," jelas Anies.