Solo, NU Online
Setelah melewati beberapa kota, kali ini giliran Kota Solo Jawa Tengah yang disinggahi sejumlah tokoh nasional dalam acara kegiatan Suluh Kebangsaan. Acara tersebut diselenggarakan di Stasiun Balapan Kota Solo, Rabu (20/2).
Beberapa tokoh yang hadir antara lain Mahfud MD, Alissa Wahid, Romo Benny, Romo Kardinal, Tokoh NU KH M Dian Nafi', Tokoh Muhammadiyah M Tafsir, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, dan Walikota Solo FX Rudy.
Dalam sambutannya, Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan, Mahfud Md, menerangkan kegiatan Suluh Kebangsaan ini dimaksudkan untuk memupuk rasa berkebangsaan Indonesia bagi masyarakat di berbagai kota di Indonesia melalui pendekatan yang ringan namun kreatif dan membumi.
"Kita ingin mengajak masyarakat di berbagai kota di Indonesia untuk menguatkan dan menyebarluaskan semangat positif kebangsaan Indonesia sesuai nilai-nilai pancasila yang berbhineka, berkeadilan sosial, menjunjung tinggi toleransi dan saling menghargai perbedaan dan keberagaman," terang Mahfud.
Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo mengajak masyarakat Jawa Tengah (Jateng) untuk tidak mengumbar emosi dan bisa mempertanggungjawabkan ucapannya, sebagai upaya mewujudkan suasana nyaman, tenteram dan damai menjelang Pemilu 17 April mendatang.
Menurut Gubernur Jawa Tengah, perbaikan bangsa bisa dicapai ketika perbaikan sektor terkecil di tingkat warganya berhasil. Sementara, Pemilu yang menjadi proses politik lima tahunan, dapat dikatakan sukses melahirkan pemimpin jika seluruh warganya bisa mempertanggungjawabkan pilihannya.
Sementara itu, Sekjen Gerakan Suluh Kebangsaan yang juga Koordinator Seknas Gusdurian, Alissa Wahid, memaparkan kegiatan yang bekerjasama dengan PT KAI (Kereta Api Indonesia) ini diadakan secara maraton selama 5 hari.
"Acaranya mulai tanggal 18 sampai 22 Februari 2019. Diawali dari Stasiun Merak, kemudian Stasiun Gambir, Stasiun Cirebon, Stasiun Porwokerto, Stasiun Yogyakarta, Stasiun Solo, Stasiun Jombang, Stasiun Surabaya dan berakhir di Stasiun Banyuwangi," ungkapnya.
Gerakan Suluh dan Jelajah Kebangsaan ini juga diharapkan menjadi media untuk mengajak berbagai elemen masyarakat di kota-kota di Indonesia untuk melahirkan ide-ide dan pemikiran kreatif, cerdas dan membangun yang dapat memecahkan berbagai persoalan bangsa Indonesia. (Ajie Najmuddin/Muiz)