Nasional NU PEDULI NTB

Surat dari Anak Lombok untuk Relawan NU Bali

Sel, 16 Oktober 2018 | 21:15 WIB

Surat dari Anak Lombok untuk Relawan NU Bali

Potongan surat dari seorang anak Lombok untuk relawan

Palu, NU Online
Salah satu unsur yang aktif mendamping warga Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui program NU Peduli NTB adalah para relawan dari PWNU Bali. Melalui program khusus bernama September Ceria yang digelar sejak 20 September hingga 6 Oktober 2018, para relawan dan anak-anak terdampak gempa yang mereka dampingi, harus menahan rasa berat untuk berpisah saat program berakhir.

"Program September Ceria Tahap III NU for Bali Peduli Lombok berlangsung di Dusun Ketapang, Desa Madayin Kecamatan Sambalia, Kabupaten Lombok Timur dengan melibatkan total relawan 28 orang," kata Ketua NU Care-LAZISNU Bali, H Ekky Rezal.

Para relawan yang terlibat memiliki keahlian beragam mulai dari pertukangan, Guru TK, SD, dan SMP, guru ngaji dan para mahasiswa dari PMII dan KMNU.

"Mereka sedemkian akrab, sudah bagaikan kakak dan adik saja, karena hampir setiap hari mereka membuat kegiatan yang jarang mereka dapatkan di desanya," kata Ekky menggambarkan kedekatan anak-anak terdampak gempa dengan para relawan.

Ia menyebutkan kegiatan yang dilakukan seperti senam pagi, belajar sambil bermain (berikut alat peraga), mengaji, hingga kegiatan Yasin, Tahlil, serta doa bersama.

Uniknya program ini melibatkan keluarga dalam satu dusun yang mencakup 220 KK, mulai dari anak-anak sampai orang tua mereka.

"Anak-anak TK hingga SD sebanyak 130 orang, kami data dan kami buatkan kelas-kelas khusus. Juga ada program gabungan seperti senam pagi dan Yasin Tahlil setiap antara Maghrib dan Shalat Isya," imbuhnya.

Selain itu program khusus juga digerakkan, seperti anak-anak bermain, mengaji iqro, mendengarkan dongeng kisah-ksiah Rasul dan kuis berhadiah dengan pertanyaan semacam cerdas cermat. Untuk ibu-ibu diberikan pengetahuan tentang kesehatan ibu dan higienis dalam pola hidup.

"Untuk bapak-bapak kerja bakti renovasi masjid, pengajian dan dakwah," katanya.

Semua kegiatan tersebut berjalan lancar dan penuh keceriaan. Para relawan, sambung Ekky, dituntut membuat momentum berkesan dengan isu Bangkit Lombok untuk menghadapi masa depan yang lebih ceria.

"Jika ada masyarakat yang komplain karena ada relawan yang tidak melemparkan senyum dan keceriaan, akan kami pulangkan atau Tarik kembali ke Denpasar," ujarnya.

Tak mengherankan program tersebut mendapat kesan yang mendalam dari warga dan anak-anak. Beberapa anak bahkan membuat surat untuk para relawan.

Salah satu surat yang ditulis tangan di atas selembar kertas berbunyi: "Assalamualaikum. Surat untuk Kakak-kakak dari Bali. Tania, Luna, Melda Melia. Terima kasih kakak-kakak sudah mengajar kami menghibur kami. Memberi kami hadiah dan lain lain. Kak, kami minta maaf jika kami melakukan kesalahan.

(Kendi Setiawan)