Tahun Baru Hijriah, Pindah dari Kerangka Pikir ke Kerangka Kerja
NU Online · Rabu, 5 Oktober 2016 | 00:00 WIB
Momentum tahun baru Islam 1438 hijriah bersamaan dengan momentum Hari Kesaktian Pancasila. Dua momentum bersejarah yang bersamaan ini sesungguhnya mempunyai pesan yang positif bagi bangsa Indonesia yang notabene mayoritas muslim. Pesannya adalah bahwa makna Pancasila bukan hanya sebagai minhajul fikr (cara berpikir) tapi minhajul amal (cara bertindak).
Demikian diungkapkan Wakil Sekretaris PCNU Jember Ustadz Moch. Eksan saat merayakan tahun baru Islam 1438 Hijriah bersama santri dan warga NU sekitar di rumahnya, kompleks Pesantren Nuris 2, Mangli, Kaliwates, Jember, Jawa Timur, Ahad malam (1/10).
Menurut Ustadz Eksan, dengan hadirnya tahun baru hijriah yang bersamaan dengan momentum Hari Kesaktian Pancasila, maka seharusnya bangsa Indonesia terlecut untuk hijrah dari Pancasila sebagai kerangka berfikir menuju Pancasila sebagai landasan tingkah laku sehari-hari.
âJadi saatnya sekarang kita membumikan Pancasila, diikhtiarkan dalam perbuatan nyata sehari-hari,â jelasnya.
Ia menambahkan bahwa peritiwa hijrah Nabi Muhammad SAW perlu dikenang sebagai bagian dari sejarah perjuangan kenabian. Namun yang jauh lebih penting adalah bahwa peristiwa tersebut harus memberi semangat pada umat Islam untuk pindah dari perbuatan atau tingkah laku yang tak terpuji menuju perbuatan yang terpuji.
âIntinya adalah menuju kehidupan yang lebih baik. Baik dari sisi ketuhanan, kemanusiaan, persatuan dan keadian sosial. Sila-sila Pancasila sebenarnya sudah cukup mewakili nilai Islam, dan di situlah makna hijrah perlu direalisasikan,â ungkapnya. (Aryudi A. Razaq/Mahbib)
Terpopuler
1
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
2
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
3
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
4
Khutbah Jumat: Menjaga Keluarga dari Konten Negatif di Era Media Sosial
5
PCNU Kota Bandung Luncurkan Business Center, Bangun Kemandirian Ekonomi Umat
6
Rezeki dari Cara yang Haram, Masihkah Disebut Pemberian Allah?
Terkini
Lihat Semua