Tak Hanya Islam, NU Didirikan untuk Menjaga Negara
NU Online · Senin, 11 Mei 2015 | 00:01 WIB
Purworejo, NU Online
Rais Syuriah Pengurus Cabang NU Kabupaten Purworejo KH Habib Hasan Agil Al Ba'bud mengingatkan, kerja sama ulama dan umara' (pemimpin) harus berjalan dengan baik. Di negara lain, sebuah bangsa terus dirundung pertikaian lantaran keduanya tidak bisa bersatu.
<>
“Sejak didirikan tahun 1926, NU didirikan bukan saja hanya untuk menjaga Islam namun juga untuk menjaga Negara," katanya dalam pelantikan pengurus ranting NU, GP Ansor, Muslimat NU dan Fatayat NU Desa Penungkulan Kecamatan Gebang, Sabtu, di halaman desa setempat.
Dalam undang- undang desa saat ini, tambahnya, peran NU, GP Ansor NU, Fatayat NU, serta Muslimat sangat dibutuhkan di masyarakat. Badan otonom (Banom) tersebut harus bisa membantu dengan melakukan kerja sama terhadap pemerintah desa. Menurutnya, majunya NU juga tergantung atas keberadaan dan kemajuan 4 banom ini.
"Semoga kita bisa mengambil manfaat, menyengkuyung pembangunan daerah secara bersama," ujar Habib Hasan.
Â
Sementara itu, mewakili pengurus NU setempat, KH Yusuf Rosyadi mengatakan, sejak didirikan oleh KH Hasyim Asy'ari pada tahun 1926 silam, Nahdlatul Ulama (NU) sebuah organisasi kemasyarakatan keagamaan terbesar di Indonesia bahkan di dunia belum pernah sekalipun melakukan penghianatan dan pemberontakan terhadap negara.
"Coba dicermati, Ormas yang sekarang ini ada, dalam sejarahnya pernah melakukan penghianatan terhadap negara," terangnya.
Maka, menurutnya, wajar jika menurut ulama-ulama NU, Pancasila sudah final dan NKRI harga mati. Pasalnya, dahulu ulama-ulama NU berjuang merebut kemerdekaan serta melakukan perlawanan terhadap penjajah serta pemberontakan yang dilakukan oleh orang Indonsia sendiri.
"Untuk itu NU harus bisa bersatu sesuai pesan dan warisan Nabi Muhammadi SAW. Sebagai ormas yang moderat, bisa menjadi pemomong, menghargai perbedaan, dan tidak mengganggu yang lainnya. Menjadi umat Islam yang ramah, bukan yang marah," tegasnya.
Kepala Desa Penungkulan Anang Sugiarto mengatakan, pelantikan terhadap empat Banom NU itu dilakukan sebagai bentuk regenerasi pergantian pengurus NU, GP Ansor, Muslimat dan Fatayat NU di Desa Penungkulan. "Kebetulan pembentukan empat Banom tersebut secara bersamaan, pelantikan pun dilakukan secara bersama dalam rangkaian Isra' Mi'raj Nabi Muhammad Desa Penungkulan," katanya.(Lukman Hakim/Mahbib)
Terpopuler
1
Innalillahi, Nyai Nafisah Ali Maksum, Pengasuh Pesantren Krapyak Meninggal Dunia
2
Sosok Nabi Daniel, Utusan Allah yang Dimakamkan di Era Umar Bin Khattab
3
Cerita Pasangan Gen Z Mantap Akhiri Lajang melalui Program Nikah Massal
4
Asap sebagai Tanda Kiamat dalam Hadits: Apakah Maksudnya Nuklir?
5
3 Pesan Penting bagi Pengamal Ratib Al-Haddad
6
Mimpi Lamaran, Menikah, dan Bercerai: Apa Artinya?
Terkini
Lihat Semua