Nasional

Tentang Ramadhan: Apa, Kapan, dan Mengapa?

Sen, 6 Mei 2019 | 09:00 WIB

Jakarta, NU Online
Bulan Ramadhan menjadi salah satu bulan yang paling ditunggu-tunggu umat Islam di seluruh dunia. Di bulan Ramadhan, Muslim di seluruh dunia tidak makan dan minum sepanjang hari. Di samping itu, mereka juga menghindari hal-hal yang bisa membatalkan puasa seperti keluar air mani karena bersentuhan kulit, masuknya benda ke dalam lubang tubuh, dan lainnya.

Lantas, apa itu Ramadhan? Berapa lama puasa Ramadhan? Mengapa harus berpuasa? Kapan puasa Ramadhan itu disyariatkan? Apa saja yang membatalkan puasa? Dan apa saja keutamaan bulan Ramadhan? 

Apa itu Ramadhan?

Ramadhan adalah bulan ke-9 dalam kalender Hijriyah, kalender umat Islam yang menggunakan peredaran bulan sebagai acuannya. Muslim atau Muslimah dewasa yang sehat dan tidak sedang dalam halangan syar’i diwajibkan menjalankan ibadah puasa dalam bulan Ramadhan dari Subuh hingga terbenamnya matahari. 

Selama bulan Ramadhan, umat Muslim bangun pagi-pagi –sebelum tiba waktu shalat Shubuh- untuk makan sahur. Kemudian mereka berpuasa sepanjang hari. Ketika matahari sudah terbenam, mereka berbuka puasa. Disunnah dengan makanan yang manis. 

Tidak hanya puasa, umat Muslim juga melaksanakan ibadah lainnya selama bulan Ramadhan seperti membaca Al-Qur’an, shalat tarawih, ngaji, dan lainnya. Bagi umat Muslim, Ramadhan adalah bulan suci. Mereka berlomba-lomba melakukan hal-hal baik dan bermanfaat selama bulan Ramadhan. Umat Muslim percaya kalau Al-Qur’an diturunkan pada bulan suci Ramadhan,


Berapa lama puasa Ramadhan?

Hari-hari dalam kalender Hijriyah biasanya 29 atau 30 hari. Tergantung kapan hilal (bulan sabit yang menandai awal bulan Hijriyah) terlihat atau tidak. Jika bulan tidak terlihat pada malam hari ke-29, maka Ramadhan akan berlangsung selama 30 hari penuh. Sementara jika hilal terlihat, maka puasa Ramadhan hanya 29 hari.

Sebetulnya ada dua cara atau metode yang lazim dipakai umat Islam untuk menentukan awal dan akhir bulan Ramadhan, yaitu rukyatul hilal (aktivitas mengamati visibilitas hilal) dan hisab (perhitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan).

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama menggunakan kedua metode tersebut untuk menentukan awal dan akhir Ramadhan. Menurut Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, kedua metode tersebut saling melengkapi satu sama lain. Bukan untuk diperhadap-hadapkan.

Umat Islam di Indonesia dan beberapa negara lainnya seperti Arab Saudi, Australia, Singapura, Malaysia, Inggris, dan lainnya mulai menjalankan ibadah puasa Ramadhan 1440 H pada Senin, 6 Mei 2019.

Mengapa harus berpuasa?

Puasa Ramadhan merupakan salah satu rukun Islam yang lima. Umat Muslim yang dewasa, sehat, dan tidak ada halangan syar’i diwajibkan untuk berpuasa Ramadhan. Kewajiban itu telah ditegaskan Allah dalam QS. Surat al-Baqarah ayat 183: Hai orang-orang yang beriman diwajibkan bagimu ibadah puasa, sebagaimana diwajibkan bagi orang-orang sebelum kalian, agar kalian menjadi orang-orang yang bertaqwa…

Ibadah puasa juga dipandang sebagai cara untuk belajar tentang kesabaran, menghentikan kebiasaan buruk, dan solidaritas terhadap mereka yang tidak mampu.

Kapan puasa Ramadhan itu diwajibkan?

Merujuk buku Membaca Sirah Nabi Muhammad saw. dalam Sorotan Al-Qur’an dan Hadis-hadis Shahih (M Quraish Shihab, 2018), berpuasa sebulan penuh selama bulan Ramadhan disyariatkan atau diwajibkan Allah sejak abad ke-2 Hijriyah. Hal itu seiring dengan turunnya wahyu QS. al-Baqarah ayat 183, seperti disebutkan di atas.

Sebelum disyariatkan berpuasa Ramadhan, Nabi Muhammad saw. dan umat Muslim juga telah melaksanakan puasa. Diantara adalah puasa selama tiga hari dalam sebulan.

Apa saja yang membatalkan puasa?

Ada delapan perkara yang bisa membatalkan puasa seseorang, sebagaimana keterangan dalam kitab Fathul Qarib. Yaitu masuknya sesuatu ke dalam lubang tubuh –mulut, telinga, hidung, dan lainnya- dengan disengaja, mengobati dengan cara memasukkan benda (obat atau benda lain) pada salah satu dari dua jalan (qubul dan dubur), dan muntah dengan disengaja.

Selain itu, keluar air mani karena bersentuhan kulit, mengalami haid atau nifas, gila, dan murtad juga bisa membatalkan puasa seseorang.

Apa saja keutamaan bulan Ramadhan?

Bulan Ramadhan memiliki banyak keistimewaan. Diantaranya adalah dosa-dosa di masa lalu diampuni, pintu surga dibuka pintu neraka ditutup, dan setan dibelenggu, waktu dikabulkannya doa, bulan turunnya malam seribu bulan (lailatul qadr), dan penghuni neraka dibebaskan.

Di samping itu, keutamaan bulan Ramadhan juga adalah doa orang berpuasa dikabulkan, mendapatkan pahala yang sama ketika memberi buka orang yang puasa, mendapatkan pahala seperti haji bagi mereka yang umrah pada bulan Ramadhan, dan lain sebagainya. (Red: Muchlishon)